GROUP

29 12 3
                                    

Happy reading!!!


























Olivia keluar dari ruangan setelah mengganti baju seragam menjadi baju karate. Meskipun tidak terlalu suka dengan bela diri, tapi karena ini adalah eskul yang diikuti Erlangga ketika masih sekolah, Olivia dengan senang hati mengikuti ekskul karate. Tak hanya itu, Olivia juga mulai ikut dengan eskul seni, dia juga sudah masuk OSIS setelah naik ke kelas 11.

Yang awalnya kelas 10 tidak mengikuti eskul apa-apa, sekarang Olivia mengikuti eskul, ya meskipun semuanya eskul yang pernah Erlangga ikuti. dari pada nanti Erlangga mengomel karena Olivia tidak mengikuti satu pun eskul, Olivia memilih jalan yang benar.

Olivia mendudukkan dirinya di kursi sambil menunggu pak Jaka dan yang lainnya masuk kedalam ruangan latihan. Mungkin ini sudah ketiga kalinya Olivia ikut eskul karate, dan itu sangat menyenangkan. Dia bisa memukul samsak tinju dengan semangat sambil membayangkan jika itu Erlangga karena dia sangat kesal karena terus merindukan pacarnya itu, di tambah sudah beberapa hari ini Olivia tidak mendapatkan kabar dari Erlangga.

"Tumben udah datang, Vi?"

Olivia menoleh kearah pintu masuk dan tersenyum kearah pak Jaka yang baru memasuki ruangan. Dibelakangnya ada beberapa siswa yang ikut eskul mengikutinya masuk. " Lagi pengen datang awal pak" Olivia berdiri, dia berbaris dengan yang lainnya.

"Ya udah, silahkan pemanasan dulu"

Pak Jaka berjalan kearah rungan ganti. Setelah pak Jaka masuk, semuanya melakukan pemanasan masing-masing. Karena yang ikut eskul tidak lebih dari sepuluh orang, rungan besar ini terlihat kosong. Olivia yang suka menyendiri berdiri di belakang, dia melakukan pemanasan sesukanya.

Sambil menunggu pak Jaka yang belum juga keluar, setelah pemanasan semuanya duduk - berdiam diri , ada juga yang mengobrol agar tidak hening.

"Eh, lo tau gak alumni yang ganteng itu, dia katanya ikut eskul karate loh"

Telinga tajam Olivia langsung berfungsi setelah mendengar percakapan dua orang murid di depannya, yang tak lain adalah adik kelasnya. Mata Olivia menyipit - berpikir siapa yang dua orang itu bicarakan. Karena penasaran, Olivia kembali menguping.

"Iya, gue juga pernah denger sih, katanya dia anak IPA, sekarang dia kuliah di luar negeri"

"Anak IPA? Kuliah di luar negeri?...kak Erlangga dong?" Batin Olivia.

"Kemarin gue liat poster eskul karate. gila! Orangnya ganteng banget, jadi pengen ketemu langsung"

"Namanya kak Erlangga bukan sih?..gila, emang dia ganteng banget"

Olivia yang sudah mendapatkan jawaban dari rasa penasarannya langsung menatap datar orang di depannya setelah tahu siapa yang mereka bicarakan. Olivia sebenarnya sudah tahu siapa yang mereka bicarakan, karena yang kuliah di luar negeri dan ikut eskul karete dari kelas IPA hanya Erlangga.

Meskipun mereka hanya membicarakan tentang ketampanan Erlangga tapi Olivia cemburu. Siapa yang tidak cemburu jika orang lain membicarakan pacarnya dengan penuh damba di hadapan pacarnya sendiri.

Sepuluh menit menunggu pak Jaka, akhirnya pak Jaka keluar dengan baju karate tak lupa sabuk hitam yang melingkar di pinggangnya. Terlihat sangat gagah. Eskul karate dimulai ketika pak Jaka menyuruh semuanya untuk berdiri.


***


Satu jam pak Jaka memberikan pelatihan kepada semua murid yang mengikuti eskul karate, akhirnya selesai. Semuanya duduk di pinggir untuk beristirahat.
Olivia yang sudah kelelahan langsung terbaring, napasnya berderu akibat kelelahan. Keringat di wajah cantiknya mengucur deras.

ERLoVIA : Future and RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang