HUJAN-HUJANAN

36 22 0
                                    

Happy reading!!!

































"Bunda, ayah...kenalin ini kak Erlangga"

Erlangga tersenyum ramah melihat kedua orang tua Olivia. Dia bersalaman dengan mereka berdua." Erlangga om"

Bunda dan ayah Olivia melirik kearah Olivia, sedangkan yang di tatap tersenyum malu. " Eummm...ini yang kemarin aku ceritain itu, kak Erlangga"

"Ah jadi ini, yang bikin kamu tidur sama ayah gara-gara seneng di traktir baso" tebak ayah tepat sasaran yang membuat sang anak menutup wajahnya - malu. Kenapa juga harus membongkar aib di depan Erlangga, kan dia malu.

Ketika Olivia terlihat malu, Erlangga terlihat penasaran dengan kelanjutan ceritanya. " Yang bener om?" Tanya Erlangga senang, dia melirik Olivia sekilas.

"Bener, sampai kita harus tidur sama Olivia, mana tidurnya gak bisa diem lagi" tambah ayah membuat Erlangga tak kuasa menahan tawa. Sebegitu senangnya Olivia dia traktir bakso?.

"Ishhh...udah ayah...jangan bikin aku malu"kesal Olivia, menatap sang ayah tajam. Setajam silet.

"Gak usah malu kali, kamu kan suka malu-maluin" tambah bunda membuat Olivia semakin kesal. Dia pergi dari ruang tengah, meninggalkan tiga orang yang sekarang tertawa puas.

"Ah iya, silahkan duduk, kita ngobrol disini"

Erlangga mengangguk dan segera duduk di ikuti ayah sedangkan bunda pergi ke dapur untuk membuat minuman untuk mereka. Ayah menyenderkan punggungnya, tersenyum kearah Erlangga, " kalau boleh tau, hubungan kamu sama Via apa?"

Erlangga menggaruk tengkuknya malu, " saya pacarnya om"

Mata ayah melotot- terkejut. Yang benar saja, anaknya yang pecicilan mendapatkan modelan seperti Erlangga yang dilihat saja sangat dewasa, tampan dan sepertinya pintar. "Serius kamu?" Tanya ayah memastikan.

Erlangga mengangguk mantap membuat ayah menggelengkan kepalanya saking tidak percaya, " om tebak, pasti Via yang duluan bilang suka sama kamu"

"Iya om, dia yang duluan bilang suka sama saya"

"Astaga anak itu" ayah menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Erlangga. Anaknya itu sangat percaya diri sekali, untung saja Erlangga mau diajak pacaran. " Sejak kapan?"

"Eumm....pas Olivia datang bulan, saya datang bawa obat buat dia...pas mau pulang malah ngajak pacaran" Erlangga terkekeh ketika mengingat bagaimana seorang Olivia dengan santainya mengungkapkan perasaannya pada malam itu. "Entah kenapa saya malah iya iya aja om"

"Tapi kamu beneran nerima Olivia karena suka kan? Gak ada maksud lain?"

Erlangga menggeleng. Meskipun pertemuannya dengan Olivia terbilang singkat, namun dia menyukai kepribadian Olivia yang ceria, yang tidak jaim sama sekali, yang apa-apa langsung ngomong dan tidak bertele-tele, ya contohnya saat malam dimana Erlangga di buat terkejut karena Olivia mengungkapkan perasaannya.

"Enggak kok om, santai aja"

"Saya lega dengernya, saya takut kamu cuman main-main sama anak saya"

ERLoVIA : Future and RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang