That's My Girl

44 6 0
                                    

Happy reading!!!


























Erlangga dengan sabar menunggu kedatangan Olivia di luar rumah yang masih berada di kamarnya, entah gadis itu tengah melakukan apa tapi yang Erlangga ketahui jika pacarnya itu tengah bersiap-siap untuk pergi ke tempat pertandingan karate. Hari ini adalah hari dimana Olivia akan berjuang keras untuk sekolah. Gadis itu sudah berlatih cukup keras dan tentunya dengan senang hati Erlangga menemani dan mengajari Olivia.


Bahkan setelah pulang dari Bandung beberapa haru lalu, Olivia langsung mengajak Erlangga berlatih lagi besoknya. Sungguh gadis pekerja keras.


Lima belas menit menunggu, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Olivia sudah terlihat siap dengan baju karate nya.


"Udah siap?"


Olivia mengangguk namun wajahnya terlihat sedikit gugup. Wajar dia terlihat gugup karena untuk pertama kalinya dia ikut pertandingan karate, dia belum berpengalaman. Erlangga yang sadar dengan raut wajah Olivia langsung menggenggam tangan gadis itu. " Santai aja....tarik napas dalam-dalam... keluarin..."


Olivia menurut, dia melakukan apa yang disuruh Erlangga. Dia sedikit merasa lega, setidaknya tidak terlalu gugup. " Yuk, kita pergi" Erlangga membukakan pintu mobilnya untuk Olivia, setelah Olivia masuk Erlangga berlari kecil kearah pintu kemudi.


Mobil berwarna merah itu segera melaju ketempat pertandingan. Di sepanjang perjalanan, Olivia tak henti-hentinya bergumam agar rasa gugupnya hilang.


Keramaian tempat pertandingan terlihat ketika mobil Erlangga masuk ke area parkir. " Banyak juga yang datang" kata Erlangga sambil melepaskan sabuk pengaman. Dia menoleh kearah Olivia. " Yuk"


Keduanya segera turun kemudian berjalan ketempat dimana atlet karate dari sekolah berkumpul. Olivia berjalan terlebih dahulu diikuti Erlangga dibelakang, dia tersenyum melihat beberapa atlet dari sekolahnya sudah berkumpul.


"Ikut juga kamu" pak Jaka menghampiri Erlangga. Guru muda itu tersenyum kearah murid kesayangannya saat di sekolah dulu.


"Harus ikut dong pak, pacar saya yang tanding soalnya"


Mereka berdua terkekeh. Pak Jaka masih belum percaya bahwa Erlangga berpacaran dengan Olivia. Dia pikir Erlangga akan mendapatkan pacar yang tidak jauh sifatnya dari Erlangga, pintar dan baik. namun takdir berkata lain. Erlangga mendapatkan gadis bar-bar yang suka sekali berbuat ulah disekolah tapi meksipun seperti itu, prestasi belajar Olivia tidak begitu buruk.


"Semoga Olivia bisa menang ya, yang lain juga"


Erlangga mengangguk mantap. Dia berharap atlet dari sekolah Olivia bisa membawa mendali. Setelah berbincang dengan pak Jaka, Erlangga menghampiri Olivia yang tengah duduk nyaman sambil mengobrol dengan atlet lain.


"Vi"


Panggilan itu membuat Olivia menoleh, gadis itu tersenyum manis. " Kenapa, kak?"


"Kakak ke aula duluan ya, kayanya yang lain udah pada datang"


Erlangga menyuruh para sahabat-sahabatnya datang untuk menyemangati Olivia. Untungnya mereka semua siap sedia pergi ke Jakarta hanya untuk melihat Olivia bertanding, lagi pula mereka tengah tidak sibuk. Daripada tidak melakukan apa-apa, mending pergi melihat pertandingan.


"Ah, iya kak... Pertandingannya juga sebentar lagi udah mulai"


"Kalau gitu kakak ke aula dulu ya" Erlangga mengusap punggung tangan Olivia, dia tersenyum. " Semangat ya...kakak bakalan dukung kamu seratus persen"

ERLoVIA : Future and RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang