Junghwan yg berada di barisan paling depan seketika menghentikan langkahnya, membuat Doyoung dan Yuna yg berada di belakangnya hampir saja jatuh tersungkur.
"Stop!" Pekik Junghwan.
"Etdah ngerem dadakan aja kaga pake aba aba" Doyoung menggeplak bahu Junghwan.
"Kenapa sih wan?" Tanya Yuna penasaran.
Junghwan membalikan badannya menghadap kedua temannya.
"Ini kita mau kemana? Gue kan gak tau struktur ni rumah"
"Doy! lo gih yg jalan di depan.. Ini kan rumah nenek lo" seru Yuna mendorong tubuh Doyoung ke depan.
"Dihh.. Yaudah sini ikut gue, kita ke kamar dulu ambil kunci mobil biar cepet cabut dari sini" ujar Doyoung percaya diri yg mana sebenarnya dia saja jika berkunjung tidak pernah menjelajah rumah neneknya yg terlampau besar.
Kini mereka melangkah dengan perlahan, karna banyak reruntuhan dan lantai yg terlepas. Entah bagaimana keadaan rumah itu seketika menjadi hancur berantakan.
Padahal tidak ada gempa atau kerusuhan brutal, mereka baru saja berlarian selama setengah jam dan itupun tidak sampai merusak apapun di sekitar mereka.
Pertama mereka memasuki rumah saja keadaan rumah sangat rapih, entah bagaimana keadaan rumah bisa langsung hancur dalam waktu singkat.
"Aaaa!!" Teriak Yuna ketika matanya melihat sesuatu timbul dan kembali masuk di ambang pintu ruangan gelap di depannya.
"Uwaaa!!" Teriak Doyoung yg tak kalah kaget akibat teriakan Yuna.
Doyoung mengalihkan atensinya pada Yuna yg berada di belakang Junghwan.
"Lo berdua kenapa si? Jangan sampe gue sambit pake piso daging ini" Junghwan juga kaget bukan main hanya saja ia tidak ikut berteriak.
"Wan tadi gue liat kepala di pintu itu" ujar Yuna menunjuk ke arah pintu yg di maksud.
"Ampun Yuna sekalinya teriak bikin jantung jdag jdug" Doyoung mengusap dadanya yg berirama tak karuan.
"Mungkin itu Haruto sama Jeongwoo" tebak Junghwan asal.
"Ya udah samperin aja, kasian kan tuh bocah penakut" ujar Doyoung hendak melangkah menuju pintu yg di tunjuk.
"Eh tar dulu, gimana kalo itu bukan mereka?" Yuna ragu dan menghentikan langkah Doyoung sebelum lebih jauh.
"Tapi gak mungkin juga kalo itu monster, masa masuk lagi? Kalo itu monster nyeremin tadi sih udah pasti langsung nyerang pas lo teriak" ujar Junghwan di angguki Doyoung.
"Lo paham?" Timpal Junghwan bertanya pada Doyoung.
"Gak sih, nyimak aja gue" ujar Doyoung dengan polos.
Sontak Junghwan dan Yuna menepuk jidat mereka masing masing.
"Punya crush koq gini sih" batin Yuna.
"Udah periksa aja dulu" ajak Junghwan yg kini melangkah lebih dulu dari kedua temannya.
"Haruto! Jeongwoo!" Panggil Junghwan dengan nada pelan namun tidak mendapatkan jawaban.
Sampai mereka masuk kedalam, mereka bertiga tidak menemukan kedua temannya yg mereka kira berada di dalam.
"Anjirr!! Kosong wehh" seru Junghwan menatap kearah dua temannya yg di belakang.
"Beneran gak ada siapa siapa wan?"
"Terus tadi siapa yg gue liat?" Yuna bergidig membayangkan kembali siluet yg di lihatnya beberapa saat lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Nenek
HorrorBerawal Doyoung mengajak teman-temannya pergi untuk mengunjungi rumah sang nenek yg terdapat di sebuah pergunungan yg indah, juga bermaksud untuk mengajak mereka semua berlibur terutama rencananya yg akan menyatakan cinta kepada sang pujaan hati yg...