Berawal Doyoung mengajak teman-temannya pergi untuk mengunjungi rumah sang nenek yg terdapat di sebuah pergunungan yg indah, juga bermaksud untuk mengajak mereka semua berlibur terutama rencananya yg akan menyatakan cinta kepada sang pujaan hati yg...
"Setidaknya tuh coklat bisa membangkitkan semangat gue buat keluar dari sini!"
"Hemm.. Bener juga sih!" Angguk Junghwan setuju.
Kemudian Haru dan Junghwan bersiap mendekati kembali pintu di depannya, ia buka perlahan knop pintu tersebut dan--
Rraawwwrrr
"Anjiing!!" Teriak Haruto kaget menutup kembali pintunya.
Salah satu monster melewati pintu kamar mereka, untung saja Haruto segera masuk kembali dan menutup pintunya rapat-rapat sebelum monster itu menyadarinya.
"Sungguh jumpscare yg luar biasa" ujar Junghwan bertepuk tangan.
"Sialan! Malah tepuk tangan" gerutu Haruto mengatur irama jantungnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sosok misterius itu memegang sebuah balok di tangannya berjalan mendekati ketiga remaja di depannya yg masih sibuk mencari petunjuk.
Dengan senyum menyeringai ia mulai mengangkat balok tersebut sedikit lebih tinggi.
Bruk!!
Sosok itu berhasil membuat Yuna jatuh pingsan dengan sekali pukulan di bagian punggung atas.
Doyoung dan Jeongwoo yg berada sedikit jauh posisinya karena mereka berpencar mencari petunjuk masing-masing tidak menyadari akan hal yg terjadi pada Yuna.
Sosok misterius itu menyeret tubuh Yuna yg tak sadarkan diri kesebuah ruangan lain yg berada di dalam ruang bawah tanah tersebut.
Setelah menyimpan korbannya ketempat aman, sosok misterius itu kembali mendekati Jeongwoo yg tak bersenjata dan terlalu fokus dengan pencariannya.
Kembali ia layangkan sebuah pukulan yg sama yg ia lakukan terhadap Yuna kepada Jeongwoo dengan kerasnya.
Jeongwoo dengan cepat langsung tidak sadarkan diri tanpa di sadari oleh Doyoung, sosok itu menyeret tubuh Jeongwoo ketempat aman.
"Guys! Guys! Liat ini deh--" Doyoung memanggil kedua temannya, namun saat ia menoleh, kedua temannya sudah tidak ada di belakangnya.
"Loh! Yuna! Jeongwoo!" Panggil Doyoung dengan suara pelan.
"Asemm!! Mereka pasti ngerjain gue, gue di biarin nyari sendirian sementara mereka leha-leha di atas" ujar Doyoung kesal.
"Awas aja lo berdua!" Dumel Doyoung kemudian berlari kembali meninggalkan tempat menyeramkan itu.
Doyoung melangkah pergi dengan cepat karena biarpun ruangan itu kosong itu tetaplah menakutkan baginya, karena disanalah para monster itu lahir.