10.

343 86 6
                                    

Yuna mendudukan posisinya menghadap Doyoung yg sedang tidur dengan posisi yg terlihat tidak nyaman, ia merapikan rambut-rambut yg menutup wajah pemuda manis itu.

Merasakan sentuhan halus di wajahnya Doyoung membuka kedua matanya dengan sulit, degup jantungnya saling beradu ketika iris kembar mereka saling bertemu.

"Yuna! Gue suka sama lo udah lama" ucap Doyoung pelan.

"Harus yah lo ngomong kaya gitu di saat kaya gini?"

"Gue ngerasa.. Kalo gue gak ngomong sekarang, gue gak akan dapet kesempatan"

"Ssttt! Lo ngomong apa sih, kita masih punya banyak waktu setelah keluar dari rumah ini" ujar Yuna menaruh jari telunjuknya pada bibir Doyoung.

Jderrr!!

Petir menyambar membuat ketiga pemuda lainnya terbangun karna kaget.

"Aaaaaa!!" Teriak Yuna yg ketakutan.

Brak!

Brak!

Brak!

Pintu kamar itu tengah di hantam sesuatu dari luar.

"Bahaya nih!" Jeongwoo sudah mengambil ancang-ancang dengan kepalan tangan yg siap meninju.

"Kalo monster itu berhasil masuk, kita keluar lewat mana?!" Ujar Haruto menodongkan pistol.

"Tenang dan nikmatin aja" ujar Junghwan mendapatkan sorotan sinis dari kedua temanannya.

"Mulut lo bau t*i nge" sinis Jeongwoo.

"Tahan pintunya! Sebisa mungkin jangan bersuara" perintah Yuna.

Sialnya monster itu berhasil mendobrak pintunya membuat mereka berhamburan, Haruto langsung menodongkan pistolnya beberapa kali tembakannya meleset.

Monster itu memojokkan Haruto seorang yg terus mengarahkan pistol, Junghwan melempar kursi kayu pada monster yg hampir melahap teman tiangnya dan berhasil membuat monster itu terpancing.

Junghwan berlari keluar dari ruang itu di ikuti monster besar yg sedikit menyerok kakinya berusaha mengejar Junghwan keluar.

Junghwan sengaja melakukannya agar teman-temannya bisa keluar dari sana dan rela menjadi pancingan, mereka memang tidak bisa diam disana saja karna harus mengambil kunci mobil yg ada di tas Doyoung yg berada entah di dalam kamar yg  mana mereka tidak lagi ingat.

Doyoung memapah Yuna yg memang kesulitan berjalan karna kakinya yg terluka cukup dalam untuk ikut keluar mencari kamar tidur mereka semula bersama Jeongwoo yg memimpin jalan.

Sementara Haruto mengikuti Junghwan yg berlari sendirian, ia khawatir karena temannya itu sama sekali tidak membawa senjata dan hanya berlari entah kemana. Ditakutkan Junghwan malah bertemu dengan monster lain yg memang bersemayam di rumah itu.

"Akhirnya ketemu juga ini kamar!" Jeongwoo bernafas lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya ketemu juga ini kamar!" Jeongwoo bernafas lega.

Sementara Doyoung mencari kunci mobilnya di dalam ransel, Yuna menyerok langkahnya mendekati jendela kamar tersebut melihat keadaan di luar yg cukup terang karna sinar rembulan.

"Doy!!" Panggil Yuna.

Doyoung segera menghampiri Yuna bersama Jeongwoo yg ikut penasaran.

"Liat!" Ujar Yuna menunjuk halaman rumah yg cukup luas.

"Hah.. Yg bener aja, mobilnya bisa rusak kayak gitu" ujar Doyoung terlihat frustasi.

"Kayaknya emang ada yg sengaja deh, biar kita gak bisa pulang" celetuk Jeongwoo.

"Apa jangan-jangan emang ada manusia lain di rumah ini yg sengaja berexperimen, menciptakan para monster itu" ujar Yuna.

"Kalian inget kan sama ruang bawah tanah tempat lahirnya para monster itu?" Tambah Yuna.

Doyoung dan Jeongwoo serempak mengangguk.

"Orang itu mungkin ada disana"

"Maksud lo, lo mau kita balik ke ruang itu?" Tanya Jeongwoo di angguki Yuna.

"Gak! Gak! Bahaya Yuna, lebih baik kita kabur" seru Doyoung.

"Gimana cara kita kabur? Mobil rusak! Kita juga gak bisa minta tolong sama desa gak berpenghuni itu" tukas Yuna.

"Desa itu bukan hanya sepi, tapi memang gak berpenghuni, mungkin aja warga di desa sana habis dia rubah menjadi monster, dan mungkin aja nenek lo salah satu korbannya atau pelakunya" tambah Yuna.

Doyoung menundukkan kepalanya sebentar mencerna setiap kalimat Yuna yg memang mungkin ada benarnya.

"Mau gak mau kita harus ke ruang itu lagi buat cari tau siapa dalang dari semua ini, dan mencari cara untuk membunuh secara permanen para monster itu"

"Mau gak mau kita harus ke ruang itu lagi buat cari tau siapa dalang dari semua ini, dan mencari cara untuk membunuh secara permanen para monster itu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wan nunduk!" Seru Haruto menembak beberapa monster di belakangnya.

Dor! Dor!

Monster besar sebelumnya sudah Haruto tembak hingga hancur walaupun mereka tau monster itu akan kembali hidup, mereka segera menjauh dari kerumunan beberapa monster.

Sesekali Junghwan harus meninju beberapa monster di hadapannya dan tangannya hampir tersedot ketika saling bersentuhan.

Monster itu membunuh dengan cara menelan mangsanya agar menyatu dengan mereka. Setiap sel kulitnya mampu menarik mangsa hingga sulit untuk di lepaskan.




Next?.

Rumah NenekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang