Bonchap

458 84 8
                                    

Pria berbahu lebar itu membuka kaca mata hitam miliknya perlahan menampilkan ketajaman matanya yg bagaikan tatapan seekor serigala.

Setelah berhasil menembak seekor rusa jantan menggunakan senapan MG-42 dengan sekali tembakan.

"Di kepalanya goblok! Bukan di perutnya" seru pria tampan lain yg memiliki garis wajah nampak sempurna dan membuat iri para kaum pria.

"Apa bedanya ege?! Sama-sama mati ini!" Tukas Jeongwoo tidak terima dengan komentar Haruto.

"Kalo lo nembaknya di perut matinya lama, kalo di kepala langsung face to face sama malaikat maut" ujar Haruto tidak mau kalah.

"Komentar mulu lo cungkring! Yg penting mati" ujar Jeongwoo kesal sembari menarik kembali pelatuknya dan menembak beberapa hewan buruan tepat di kepala.

Haruto nampak membuka mulutnya lebar melihat dengan santainya Jeongwoo menembak tepat sasaran dengan santai.

"Buahahaha!! Anjirr!! Ku kira cupu, ternyata suhu" ujar Junghwan tertawa sembari menutup mulut Haruto yg tengah menganga.

"AYAM!! Anjir hampir ngusruk gue" kaget Doyoung hampir kehilangan keseimbangan karena tiba-tiba Yuna melompat naik ke punggungnya tanpa dosa.

"Nemplok aja lo dateng-dateng kayak cicak, untung Doyoung gak mletoy" kekeh Jeongwoo menatap jijik Yuna.

"Gue udah ngurangin berat badan gue supaya gak lebih berat dari my bubu!" Ujar Yuna bergelayut di gendongan Doyoung sembari mencubit gemas pipi chubby Doyoung.

"Percuma lu diet, angin yg lebih ringan dari lu aja kalo niup dia bakal oleng" ujar Jeongwoo meledek.

"Mau heran.. Tapi bener sih apa kata Jeongwoo" timpal Junghwan di angguki Haruto.

"Lo koq bukannya belain gue dari bocah laknat itu" Doyoung yg ternistakan akhirnya angkat bicara.

"Lah emang fakta" ujar Junghwan mengangkat kedua bahunya.

"Anjirr!! Awas aja lo minta traktiran gua" ancam Doyoung.

"Lah!! Jangan gitu Dong.." Ujar Junghwan menggelayuti lengan Doyoung.

"Lo-gue-end!!" Tekan Doyoung.

"Buahahahaha!!" Tawa Yuna yg mulai turun dari gendongan. "Udah lepasin, ikhlasin aja yah Wan" ucap Yuna meledek memukul-mukul lengan Junghwan yg masih menggelayuti lengan Doyoung.

"Bang...!" Junghwan memasang wajah memelas.

"Ape? Gak denger gue!" Doyoung mengorek telinganya.

"BANG!!" Pekik Junghwan di runggu Doyoung.

"Njirr!! Budek gue" Doyoung mengusap kasar telinganya yg kehilangan fungsi sesaat.

Candaan kelima remaja itu memang terdengar seperti membully satu sama lain, tapi percayalah setelah mendengar kisah mereka semua orang akan tahu betapa kentalnya persahabatan mereka melebihi ikatan darah.

Biarpun saling menghina, mereka tetap saling melindungi dan saling percaya bahwa tidak ada yg namanya penghianatan di antara mereka.

"My bubu.. Cari makan yuk! Laper!!" Ujar Yuna dengan manja.

"Okee! Yuk"

"Katanya diet..." Timpal Jeongwoo dengan nada meledek.

"Bacot lo item!!" Sentak Yuna.

"Ikuttt!!" Seru Junghwan di tengah perdebatan mereka mengikuti langkah Doyoung dan Yuna yg mulai beranjak pergi.

"Woii!! Jangan ninggalin lah elah" seru Haruto.

"Tungguin!!" Seru Hajeongwoo bersamaan. Kemudian meletakkan senjatanya begitu saja dan segera menyusul ketiga temannya.

"Pergi liburan lagi yuk ke rumah nenek gue yg lain" celetuk Doyoung di tengah perjalanan menuju kedai makanan.

"GAK!!!!" tolak keempat temannya dengan keras bersamaan.

Gaje banget yah bonchapnya🤣🤣Yg penting nikmatin aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaje banget yah bonchapnya🤣🤣
Yg penting nikmatin aja

See you next story 😈


Rumah NenekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang