"Anjir! Anjir! Kemana si Jeongwoo bawa Yuna pergi?" Gerutu Doyoung sambil melangkah keluar sedikit jauh dari ruang rahasia itu mencari kedua temannya.
"Jangan-jangan si Item ngajak Yuna mojok! Ah elah!.. Gebetan gua alamat di embat si item ini mah!"
"Waaaa!!!" Kaget Doyoung bersama ketika berpapasan dengan kedua temannya di ambang pintu.
"Hampir mati part 2 nih gue" ujar Doyoung mengusap-ngusap dadanya.
"Masuk! Masuk!" Dorong Junghwan dan Haruto kembali membawa Doyoung masuk kedalam ruangan sebelumnya.
"Apaan sih? Panik bener romannya" tanya Doyoung santai.
Haruto mencomot mulut Doyoung. "Di situasi kaya gini mana bisa gak panik?" Ujar Haruto bicara tepat di depan wajah Doyoung dengan jarak yg begitu dekat.
Doyoung segera mengelap wajahnya menggunakan kaosnya dengan wajah jijik.
"Ngomong sih boleh-boleh aja, asal jangan pake kuah bray!" Gerutu Doyoung mengusap kasar wajahnya di akhir.
Kekeh Junghwan tertawa memegangi perutnya yg bergejolak melihat ocehan Doyoung.
"Sedep kan?!"
"Lo berdua ngapain bawa perkakas dapur?" Atensi Doyoung teralihkan ketika melihat kedua temannya memegang sebuah spatula, pisau dan sebuah teflon.
"Lah lo kenapa gak pake baju? Sambil megang sodet begitu? Mau simulasi ngalahin chef pria terseksi lo?! Badan kerempeng kaya lidi aja bangga" Doyoung memicingkan matanya ke arah Haruto.
"Sabar banget gua sama setan ini.." Ujar Haruto menahan emosi.
"Aduh bang! Capek banget gua jelasinnya, lain kali aja ya kalo gua gak sibuk" timpal Junghwan.
"Eh! Btw ini si Yuna sama Jeongwoo kemana? Bukannya mereka sama lo" tambah Junghwan penasaran.
"Tau ah! Mereka berdua penghianat! Masa gua di tinggal sendirian di ruang bawah tanah, sengaja banget mancing gua kesana sementara mereka kabur berduaan" Doyoung menyilangkan kedua tangannya juga memanyunkan bibirnya merasa sebal.
"Lah gimana ceritanya sih malah pada balik keruangan ini? Bukannya nyari kunci mobil" keluh Haruto yg merasa sia-sia sudah memancing para monster slime itu bersama Junghwan.
"Nih kunci mobil mah udah di ambil" Doyoung menyodorkan kunci mobilnya bergelantungan pada Junghwan.
"Bagus! Kunci mobil ada dua temen kita malah ngilang" gerutu Junghwan.
"S-sebenernya ada satu masalah lagi sih" ujar Doyoung ragu.
Haruto dan Junghwan sontak menatap tajam Doyoung.
"Apa!" Ucap Haruto dan Junghwan secara bersamaan."Mo-mobilnya ancur" cengir Doyoung.
"Hah.. " hela nafas mereka berdua bersamaan.
"Mati ini mah kita disini Wan" pasrah Haruto.
"Ciki-ciki gua di dalem kamar mana banyak, mubazir" gumam Junghwan.
Melihat kedua temannya sudah pasrah Doyoung justru bingung dengan situasinya.
Duk!
Brak!
Prang!
"Suara apa tuh?!" Sentak Haruto kaget
"Dari ruang bawah tanah?" Ujar Doyoung
"Samperin jangan?" Tanya Junghwan.
Haruto menggeleng cepat. "Trauma gue!"
"Siapa tau itu suara si item sama Yuna!" Timpal Doyoung.
"Tapi.. Mereka lagi ngapain yah berisik di bawah?" Doyoung menggaruk kepalanya yg tidak gatal.
Junghwan tersenyum jahil.
"Merka lagi ekhem!!" Junghwan mengaitkan kedua jarinya.
"Anjir Wan! Lo tau dari mana yg begituan?" Haruto terkekeh.
"Maksudnya apa begitu?" Doyoung memeragakan sikap Junghwan.
"Gini paham?!" Junghwan kembali memeragakan kedua tangannya seolah berciuman.
"Setan bener si item!" Dumel Doyoung melangkah pergi ke ruang bawah tanah kembali.
"Wehh item-item gitu adek gua!" Seru Haruto segera menyusulnya bersama Junghwan yg masih tertawa.
Coba tebak guys!! Apa yg terjadi dengan Yuna dan Jeongwoo? Komen yah😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Nenek
TerrorBerawal Doyoung mengajak teman-temannya pergi untuk mengunjungi rumah sang nenek yg terdapat di sebuah pergunungan yg indah, juga bermaksud untuk mengajak mereka semua berlibur terutama rencananya yg akan menyatakan cinta kepada sang pujaan hati yg...