19.

387 92 5
                                    

Bruk!!

"Duh sorry Woo!!"  Doyoung segera membantunya bangkit.

"Aduhh!!!" Rintih Yuna mengusap bokongnya, karenaia juga terjatuh saat Doyoung melepaskannya yg hendak menolong Jeongwoo.

"Kenapa gue di lepas juga sih Doy?!!" Tambah Yuna.

Doyoung kelabakan, ia bingung akan menolong siapa lebih dulu.

"Maaf yah cantik, gue bantu Jeongwoo dulu kesian ngusruk dia" ucap Doyoung segera menolong temannya.

Mereka bertiga sudah berada di ambang pintu, dan Jeongwoo lebih dulu tersungkur keluar akibat kecerobohan Doyoung.

Selagi sibuk menolong keduanya keluar rumah dengan sempurna, salah satu monster yg tersesat terpisah dari kawanannya menghampiri mereka bertiga.

Doyoung yg lebih dulu sadar keberadaannya mendorong Yuna hingga tersungkur ke halaman rumah.

"Yuna! Jangan liat belakang, gue titip Jeongwoo sebentar" ujar Doyoung kembali masuk dan menutup pintu dengan keras.

"Doyoung!!!" Panggil Yuna menggebrak pintu dengan brutal.

"Buka pintunya Doy!!"

"Argh!!" Rintih Jeongwoo menekan luka di perutnya yg semakin banyak mengeluarkan darah.

Yuna akhirnya meninggalkan pintu dengan ragu menatap bergantian Jeongwoo dengan pintu besar itu, Yuna menyerok susah payah kakinya yg juga sedang menahan sakit yg luar biasa mendekati temannya.

Kini Jeongwoo tiduran terlentang dengan pasrah, ia sudah tak tahan lagi. Matanya perlahan semakin berat dan sulit untuk di buka.

Yuna panik bukan main, ia terus menepuk kedua pipi Jeongwoo untuk menjaga kesadarannya.

"Woo jangan tutup mata lo!! Gue mohon bertahan" air mata Yuna mulai membasahi wajah cantiknya.

Tring!

Tring!

Suara nyari terdengar dari dalam saku celana Yuna, tidak salah lagi. Benda pipih miliknya yg membuat suara nyaring tersebut.

Ia segera mengeluarkannya, setelah melihat layar ponsel yg cukup terang senyumnya merekah berhiaskan tetesan air mata.

"Ada sinyal!! Woo lo tahan sebentar lagi, gue segera cari bantuan" ujar Yuna menggenggam tangan Jeongwoo erat.

Yuna berusaha menelpon bantuan medis terdekat, tidak lupa untuk memberikan info lokasinya sekarang.

"Kita dateng sama-sama, pulang juga sama-sama"  ujar Yuna tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Lo pasti bisa Doy!" Ujar Doyoung meyakinkan diri sendiri.

Kemudian ia berlari menyusuri setiap ruangan mencari senjata apapun yg bisa ia gunakan sebelum monster itu dapat menjangkaunya.

Karena langkah monster itu cukup lamban, ia jadi memiliki banyak waktu untuk mencari senjata api dan memusnahkan monster itu bersama kawanannya.

"Ini yg gue cari!!" Seru Doyoung membawa beberapa senjata api dari ruang penyimpanan senjata tua milik kakeknya yg gemar berburu.

Ia juga berlari kearah dapur dengan berani walaupun monster di belakangnya selalu mengikuti, sebisa mungkin gerakan Doyoung harus serba cepat sebelum tertangkap dan di telan bulat-bulat.

Doyoung membawa sekompan minyak tanah yg berada di dekat kompor, ia tahu bahwa itu berisikan minyak tanah, sebelumnya Doyoung sempat memeriksanya bersama Junghwan.

Kali ini Doyoung benar-benar menggunakan akalnya, ia juga membawa korek gas yg tergeletak di atas serbet kulkas.

Setelahnya Doyoung kembali berlari menyusul kedua temannya yg sedang memancing kerumunan monster ke arah belakang rumah.

"Haruto! junghwan!" Panggil Doyoung segera melempar maaing-masing pistol untuk mereka gunakan.

"Ini monster terakhir yg gue bawa, kalian paham kan?" Ujar Doyoung menatap tajam kedua temannya.

Haruto dan Junghwan mengangguk paham dan segera melancarkan rencana Doyoung yg sangat tidak terduga.

Satu persatu monster telah mereka tembak tepat di kepala, setelah mereka berhasil menjatuhkan semuanya. Ketiga remaja itu segera menyingkir sebelum jasad para monster itu kembali bangkit menjadi satu.

Doyoung membuka pintu depan, namun ternyata pintu itu mengalami kemacetan. Alhasil mereka terjebak untuk beberapa saat.

Mereka bertiga juga sudah mendengar suara sirine ambulance dari luar, namun monster itu mulai bangkit berdiri dengan bentuk yg sangat menyeramkan.

Braakk!!

Tidak ada jalan lain selain menendang kuat-kuat pintu tersebut yg awalnya di lakukan oleh Doyoung seorang namun tidak kunjung mendapatkan hasil.

Akhirnya mereka bertiga turun tangan juga, dengan benerapa kali hentakan mereka berhasil mendobrak paksa pintu rumah dan keluar hingga tersungkur.

Tidak ada waktu untuk mengeluh sakit, karena mereka harus segera menjalankan rencana keduanya yaitu membakar habis rumah sang nenek.

Mereka menyiram sebagian rumah tepat dari depannya yg berisikan monster dengan banyak minyak tanah kemudian melemparkan korek api dan langsung melahap rumah sang nenek.

Ketiga remaja itu tidak sadar dengan keberadaan tim medis yg menyaksikan tindakan mereka hingga membuatnya tercengang, sebagian membulankan matanya hingga membuka lebar mulutnya.

"KITA BERHASIL!!!" seru ketiga remaja itu saling berpelukan satu sama lain seperti teletabis.

Akhirnya doyoung pinter juga gengs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya doyoung pinter juga gengs... 🤣🤣🤣

Rumah NenekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang