Just U and Me

464 32 6
                                    

Sehun pasrah ketika Junmyeon menariknya kembali ke dalam rumah karena lupa mencium kedua pipinya. Wajah murung kekasihnya itu sungguh menggemaskan ketika sedang marah.

"Sebegitu semangatnya kau ingin bertemu dengan Nyonya Xi Luhan itu heuh? Sampai lupa padaku!" omel Junmyeon yang terdengar nyaring pagi itu.

Sehun tersenyum manja dan memeluk Junmyeon erat. "Aku malah berencana untuk mencium bibirmu di hadapan Kris dan Luhan."

Mata Junmyeon terbelalak, karena bisa saja Sehun senekad itu.

.

.

Luhan tidak terlalu tampak senang ketika melihat Sehun dengan segala ketampanannya itu berdiri dengan manis di samping Junmyeon yang sedang berbincang dengan Changmin.

Ya, sekretaris dari Park Chanyeol itu datang sebagai perwakilan karena atasannya sedang bertempat tinggal di Swiss. Tempat yang teramat jauh karena mencari kedamaian dalam dirinya.

"Kau harus belajar untuk menghadapi rekan bisnis dariku, istriku." bisik Kris yang terdengar seperti ancaman di telinga Luhan.

"Aku tidak peduli!" balas Luhan tanpa takut. Wanita itu memilih berlalu begitu saja di hadapan mereka berempat.

"Jadi, kapan mereka akan memulai pembangunannya?" tanya Sehun, mereka tampak santai membicarakan proyek bernilai miliaran won itu.

Changmin membenarkan letak kacamatanya sebelum menjawab. "Setelah Gedung Biru memberikan izin, aku rasa dalam dua bulan ini kita sudah bisa memulainya."

Kris bertepuk tangan. "Kalian bekerja dengan sangat cepat, aku sampai takjub dengan prosesnya."

"Kita harus berterima kasih pada Sekretaris Kim yang sudah bersusah payah bernegosiasi dengan pihak Gedung Biru." ucap Changmin sembari mengangkat gelas berisi wine untuk Junmyeon.

"Istriku memang yang terbaik...."

DUG!

Junmyeon menyikut perut Sehun sehingga pria itu mengaduh karena seperti baru saja di hantam benda tajam.

"Cheersss!!!"

.


.

"Jun, menurutmu apakah kita perlu untuk pergi bulan madu lagi?" tanya Sehun yang masih setia memeluk Junmyeon dari belakang.

Junmyeon menghela napasnya. "Kenapa belakangan ini kau ingin sekali pergi berlibur?"

Sehun tersenyum jahil ketika mendengar pertanyaan itu. "Aku bosan dengan pemandangan kamar kita."

Junmyeon melepas pelukan itu dan berjalan lemas kembali ke kamar. Hal itu membuat Sehun segera sadar kalau baru saja ada kalimat yang menyinggung istrinya itu.

"Kau bosan dengan pemandangan kamar atau bosan dengan aku?" tanya Junmyeon dengan wajah melas.

Jujur saja, saat ini Sehun sedang menahan hasrat ingin mencubit pipi Junmyeon yang semakin tembam.

"Bukan itu maksudku sayang. Aku jenuh dengan jadwal pertemuan yang padat dan sepertinya belakangan ini kita jarang berduaan."

Junmyeon rasanya ingin memukul kepala Sehun dengan patung kuda yang terpajang di meja nakas samping tempat tidur mereka. Bisa-bisanya pria itu mengatakan bahwa mereka jarang berduaan, sementara Junmyeon merasa dua puluh empat jam berada di samping pria itu.

Sehun berjalan mendekat dan membuat Junmyeon kini tepat berada di bawah tubuhnya yang atletis. Di tatapnya kedua manik berbinar itu dan di kecupnya juga perlahan.

"Ayo habiskan waktu di tempat yang indah, hanya kau dan aku. Lupakan soal pekerjaan sejenak. Aku benar-benar ingin memanjakanmu. Karena semakin hari, rasanya aku semakin mencintaimu dan terus ingin menyayangimu." ajakan itu kini terdengar lain di telinga Junmyeon.

Entah dari mana Sehun mempelajarinya. "Baiklah, hanya kau dan aku. Aku juga sangat mencintaimu Oh Sehun."


THE END





Akhirnya setelah beberapa waktu lamanya menghilang, aku kembali dengan akhir cerita.

HE HE HE

Aku mau berterima kasih kepada para pembaca sekalian, yang sudah senantiasa mendukung karyaku dengan vote dan comment. Teman-teman sungguh luar biasa! (terharu).

Cerita ini memang memiliki banyak kekurangan karena jarang aku baca ulang untuk mengecek kalimat yang rancu atau pun typo. Maaf ya, soalnya kan sibuk kerja, jadi waktu ya kayaknya cuma pas untuk ngetik cerita aja.

Aku juga senang masih banyak ternyata yang menaiki kapal Hunho.

Sungguh kita luar biasa!!!

Kedepannya aku berharap kalian tetap mendukungku melalui akun ini. Aku sangat senang jika kalian juga membaca karyaku yang lain (yang tentunya sesuai dengan kapal kalian).

Akhir kata sampai jumpa di karyaku berikutnya.

Bye Bye

Stuck With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang