Old Friend

744 73 22
                                    

"Kris?!"

Spontan mereka berjabat tangan dengan hangat.

Perlahan mereka pun berjalan menjauh dan Sehun belum sadar kalau Junmyeon mendapat teman berbincang baru yang jauh lebih menyenangkan suasana hatinya.

"So, sepertinya keadaanmu sedang tidak begitu baik." Kris sudah bak seorang ahli pembaca ekspresi.

Dengan mudah ia tau apa yang sebenarnya ada di balik senyuman lepas Junmyeon.

"Begitulah." Jawab Junmyeon. Tidak ada alasan baginya untuk membohongi Kris.

Sekarang mereka pun berbincang di dekat jendela, masa bodoh dengan keramaian yang sedang terjadi.

"Kau selalu menolak bantuanku." Kris mengutarakan kekecewaannya. "Padahal dulu ayahmu banyak sekali membantu keluargaku. Kita ini sudah seperti saudara. Meskipun aku terlihat jahat karena memilih untuk tinggal di Swedia."

Junmyeon sudah menduga akan mendengar keluh kesah dari Kris. Dulu orang tuanya di berikan modal untuk berdagang onderdil kendaraan dari ayahnya Junmyeon. Lalu, keluarga kecil yang mampu mengolah usaha kecil menjadi besar.

"Kau bahkan tidak pernah meneleponku. Aku merasa sangat bersalah pada almarhum paman Kim." Sesal Kris.

Ia mendengar kabar duka menimpa Junmyeon. Kematian dan kebangkrutan usaha sang ayah. Tapi, anehnya Junmyeon selalu menghindar bila ia menghubungi dengan tujuan untuk membantu.

Junmyeon seperti anti pada bantuan.

"Sudahlah hentikan... Mengabdikan diri menjadi Sekretaris itu jauh lebih mengisi waktuku dari pada menjadi bos."

"Atau memang bosmu yang datang dengan menunjukkan wajah tak suka padaku." Kris memberi kode pada Junmyeon bahwa kini di belakangnya Sehun datang dengan alis yang menukik tajam.

"Hai! Apa ada masalah dengan Sekretarisku?" Sapa Sehun. Ia merapatkan jarak dengan Junmyeon.

"Tenanglah... Dia ini Kris temanku waktu kecil."

Sehun seperti mengingat nama itu. Junmyeon pernah menceritakannya. Tapi, ia tidak pernah menyangka kalau sosok itu bertubuh lebih tinggi dan sangat tampan. Paling tidak wajahnya tidak semenyebalkan Chanyeol.

"Kau tidak perlu khawatir. Oh ya, namaku Kris."

Mereka pun berjabat tangan.

Sehun sudah kembali ke keramaian setelah ia merasa kekasihnya berada di tangan yang tepat agar tidak bosan.

Obrolan pun semakin serius karena mereka mulai membahas hal pribadi. Kris sangat merindukan momen dimana ia bisa menceritakn bebannya saat ini.

"Jadi, kau di jodohkan dengan Nona Xi?!" Junmyeon sampai menutup mulutnya karena tanpa sadar ia hampir berteriak.

Kris mengangguk lemah. "Iya. Tapi, aku tidak begitu suka dengannya."

Mudah sekali bagi seorang pemuda tampan mengatakan suka atau tidak pada wanita yang padahal sangat sempurna.

"Beberapa waktu lalu aku pernah memergokinya menyuruh orang untuk mencari tau soal mantannya." Kata Kris.

Stuck With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang