Fever

668 82 2
                                    

"Andai saja aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku."
.

.

Pagi hari, perasaan Sehun menjadi tidak enak karena Junmyeon yang belum memberikan kabar apa pun. Tidak mungkin kalau pria itu masih juga marah padanya.

"Tapi, aku harus tetap fokus pada posisi Presdir. Ini semua demi mengambil Junmyeon kembali."

.

.

Junmyeon terbangun dengan rasa ngilu di seluruh tubuhnya. Ini pasti karena demam semalam yang membuat persendiannya ngilu. Setelah mengerjapkan mata beberapa kali, ia menyadari sesuatu. Ya, ruangan ini sama sekali bukan kamar tidurnya.

Saat menoleh ke kanan, betapa terkejutnya dia melihat wajah damai Chanyeol yang masih terlelap. Kedua mata besar itu terpejam, bahkan ia dapat melihat jelas bibir tebal dan hidung mancung itu.

TUNGGU! APA YANG SEDANG IA PIKIRKAN?!

Perlahan ia berusaha untuk bangun tanpa membuat kebisingan. Namun, tiba-tiba saja, tangan kanannya di tahan oleh Chanyeol.

"Kau sudah baikkan?" Suaranya terdengar berat dan seksi (?) . Pria itu membuat Junmyeon terperangah karena setelah selimut tebal itu terbuka, ternyata Chanyeol tidur tanpa atasan, menampilkan jajaran otot tebal yang rapi dan mencengangkan. Terdapat beberapa tato yang sepertinya baru ia sadari terlukis di tangan dan perut sebelah kiri dari Presdirnya itu.

"Terkesima? Apa kau ingin coba menyentuhnya?"

Saat itu juga Junmyeon bersikap enggan, meskipun Sehun tidak memiliki tato bergambar abstrak itu, tapi tetap saja ia akan memilih kekasihnya.

"Aku ingin ke kamar mandi." Kata Junmyeon yang berusaha mencari objek lain untuk di pandang.

"Pintu cokelat yang di sebelah sana. Sudah ada handuk dan pakaian ganti untukmu." Tunjuk Chanyeol.

.

.

Setelah mandi dan mengenakan pakaian ganti, ia melihat Chanyeol sudah tidak berada di tempat tidur. Tidak ada di kamar besar ini, hal itu membuat mata Junmyeon sedikit menjelajah.

Tidak ada satu pun barang perempuan di Master Bedroom yang seharusnya menjadi tempat Baekhyun juga.

Begitu juga saat ia berada di kamar mandi tadi. Hanya ada peralatan mandi Chanyeol dan yang baru untuk dia pakai.

APA MEREKA BENAR-BENAR SUDAH TIDAK SERUMAH?

Berjalan keluar kamar, Junmyeon langsung mengikuti insting laparnya ke arah dapur. Ya, disana sudah ada Chanyeol yang masih dengan bertelanjang dada terlihat sibuk memanggang roti dan memasak telur.

"Hmmm, aroma sabunmu tercium sampai kesini." Kata Chanyeol tanpa menoleh pada Junmyeon. Entah mengapa matanya tak bisa lepas dari gugusan otot terbentuk milik atasannya itu.

"Maaf telah merepotkanmu Presdir Park." Ucap Junmyeon. Chanyeol menoleh sembari tersenyum.

"Apa aku telah membuatmu bekerja terlalu keras, sampai kau jatuh sakit?"

Stuck With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang