Daddy 2

601 94 12
                                    

"Aku telah membantu kalian. Park Chanyeol terlalu percaya diri karena berpikir kalian tidak serius dalam menjalani hubungan. Jadi, aku mengamankan hubunganmu dan pernikahanku."

.

.

Sehun heran ketika mendapati Junmyeon tidak berada di meja kerjanya. Guanlin juga ikut khawatir karena di luar perkiraan Junmyeon belum juga kembali, padahal ini sudah lewat dari jam makan siang.

Tapi, ia sudah di beri pesan untuk tidak memberitau acara makan siangnya bersama Baekhyun pada siapapun termasuk Sehun.

"Apa dia ada pekerjaan lain?" Tanya Sehun pada Guanlin.

"Sepertinya tadi Sekretaris Kim makan siang di....."

"Kalian sudah kembali." Tiba-tiba saja dengan napas terengah-engah Junmyeon berdiri di hadapan Sehun dan Guanlin.

Sehun menatap selidik Junmyeon yang gelisah. Tangannya memberi kode pada Guanlin untuk meninggalkan mereka berdua. Junmyeon merasa akan di interogasi, sial sekali pembicaraan itu memakan waktu sampai lewat makan siang.

"Kau habis dari mana?"

"Makan siang, bersama teman lamaku." Jawab Junmyeon yang berusaha setenang mungkin.

"Siapa? Aku hampir mengenal semua temanmu."

Memang cukup sulit membohongi seorang Oh Sehun.

"Kau tidak mengenalnya karena dia teman sehobiku."

"Pria atau wanita?"

"Dia wanita dan sudah bersuami, kau tidak perlu khawatir. Tadi kami kebetulan bertemu dan akhirnya makan siang bersama." Jawab Junmyeon sembari mengerjapkan matanya dan hal itu berhasil meluluhkan hati Sehun.

"Baiklah, untuk saat ini aku percaya. Next time aku juga ingin bertemu dengannya agar dia tau kalau kau juga sudah bersuami."

.

.

Baekhyun melempar asal surat yang sampai di depan unit apartementnya. Ya, pada akhirnya ia memutuskan untuk tinggal di salah satu unit apartement miliknya di salah gedung termewah.

"Aarrghhhhhh!!!!!" Baekhyun berteriak frustasi karena Chanyeol mengirimkannya sebuah gugatan perceraian.

Pria itu tidak memikirkan perasaannya sama sekali. Seketika tubuhnya terasa dingin karena tidak bisa menerima keputusan Chanyeol yang serius dengan perkataannya semalam.

Air mata membasahi kedua pipinya, Baekhyun terus berteriak sampai tenggorokkannya terasa sakit. Tangannya juga mengacak rambutnya hingga saat ini ia terlihat begitu kacau. Bibirnya bergetar karena tangisan yang terisak.

Pernikahan yang selama ini berjalan hambar, nyatanya hanya sia-sia. Baekhyun selalu menunggu hari dimana Chanyeol akan memandangnya sebagai orang yang kelak akan ia cintai dengan sepenuh hati. Tapi, nyatanya malah akan berakhir.

Park Chanyeol tidak pernah tau, berapa kali dalam sehari, Baekhyun merindukannya.

Park Chanyeol tidak pernah tau, berapa kali dalam sehari, Baekhyun berharap suaminya akan sadar kalau ia selalu menunggu, meskipun hatinya sakit kala mendengar suaminya menghabiskan malam dengan lelaki lain.

Stuck With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang