Rain on You

566 73 4
                                    

"Butuh tumpangan?"

.

.

Wiper kaca mobil itu bergerak ke kanan dan ke kiri. Menyingkirkan air yang terus membasahi mobil Mercedes Benz berwarna hitam ini. Junmyeon terdiam kaku ketika melihat Baekhyun di samping dalam keadaan sehat dan bahkan bisa menyetir seorang diri.

Sekarang mereka berada di lapangan parkir outdoor sebuah cafe. Junmyeon tidak akan bertanya kapan wanita itu akan benar-benar menjalankan mobilnya untuk mengantarnya kembali ke kantor. Karena sepertinya, ada yang ingin wanita itu bicarakan.

"Aku belum berterima kasih padamu waktu itu." Akhirnya Baekhyun mengeluarkan sepatah kalimat pembuka. "Kau berusaha meyakinkan Chanyeol bahwa aku menyayanginya."

Di dalam mobil yang senyap, Junmyeon bahkan seperti bisa mendengar detak jantungnya sendiri. Meskipun di luar hujan yang turun sangat deras.

"Itu karena aku tidak ingin Presdir Park mengambil keputusan yang salah. Kau adalah wanita yang tepat untuknya."

Baekhyun tersenyum, ia melirik jam tangannya dan kemudian membuka sebuah kotak kecil berisi obat-obatan. Jemari turus itu mengambil dan menenggak tiga tablet itu, lalu minum air. Junmyeon hanya menyaksikan tanpa menginterupsi untuk menanyakan jenis obat yang baru saja wanita itu minum.

"Minggu lalu aku menjalani operasi usus buntu dan aku cukup terkejut ketika Chanyeol berada di sana untuk menemaniku meskipun aku menolaknya."

Baekhyun sangat mengenang momen itu. Ia bersikap acuh meskipun sebenarnya tersanjung. Chanyeol tidak pernah menunjukkan perhatian yang lebih, kecuali saat sedang bersandiwara di hadapan banyak orang.

"Tapi, aku belum sepenuhnya percaya, karena dia memiliki kepribadian yang kuat dan biasanya, perhatiannya tidak mudah teralihkan."

Junmyeon yang tadinya lega mendengar Chanyeol mau membuka hati untuk Baekhyun, kembali berpikiran negatif.

"Maksudmu?"

"Aku menduga ada sesuatu yang mendorongnya berbuat seperti itu. Sesekali aku melihatnya seperti orang yang bingung. Pas sekali setelah kau dan Sehun menikah."

Junmyeon bertanya dalam hati, bagaimana bisa Baekhyun bersikap setenang itu, padahal pikirannya sedang sangat kacau.

"Aku hanya ingin semuanya transparan dan tidak ada kepura-puraan. Jika memang Chanyeol memilihku, paling tidak aku ingin hatinya yang merasakan itu, bukan orang lain."

"Tidak ada yang perlu kau khawatirkan Nyonya Byun. Aku telah menjadi milik Sehun. Kami sudah bahagia. Mungkin saja Presdir Park masih belum bisa menurunkan egonya ketika ingin menunjukkan rasa cintanya padamu."

Baekhyun kembali tersenyum pahit. "Aku takut, kalau ini hanyalah wujud patah hatinya."

.


.

Junmyeon memandangi hadiah yang di berikan Baekhyun sebagai kado pernikahan. Sepasang bros dengan material emas yang mengilat berbentuk singa dengan jajaran kristal swarovski cantik.

Stuck With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang