Decision

588 74 27
                                    

"Aku tau ini bukan waktu yang tepat. Mungkin kau juga masih gelisah karena Chanyeol terus mengganggumu. Tapi, aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi." Sehun memberikan tatapan terbaiknya untuk meyakinkan Junmyeon, kalau ia saat ini sedang waras dan serius dengan niatnya.

"Kau pasti sudah menduga jawabanku kan?" Junmyeon berbalik tanya karena ia tidak bisa semata-mata memberikan jawaban secara gamblang.

Kedua alis itu seperti turun karena kecewa. "Kau menolakku?"

TENTUK TIDAK!

Junmyeon mengamit kedua tangan yang mempersembahkan cincin indah kepadanya dan menatap Sehun penuh cinta. "Aku menerimanya. Keputusan bodoh jika aku menolak lamaran dari  Presdir Oh."

Sehun tersenyum puas, untuk pertama kalinya ia merasa begitu lega dan dewasa karena baru saja melamar orang yang ia cintai.

.

.

Lagi, Baekhyun tidak akan bertanya keberadaannya sekarang. Kepalanya masih sangat pusing dan ia merasa perutnya seperti habis di koyak sekawanan serigala. Perih di sana sini rasanya.

Ia melihat Chanyeol tertidur dengan melipat tangan di depan dada dan tak memakai mantel atau pun jaket padahal suhu di kamar ini cukup dingin.

TUNGGU DULU!

Baekhyun mengingat dengan jelas kalau Chanyeol tidak ada sebelumnya saat ia akan memasuki ruang operasi. Sekarang, kenapa pria itu ada di sini?

Setelah melihat pergerakan dari Chanyeol, Baekhyun tak berniat mengalihkan pandangannya. Ia terus memperhatikan Chanyeol yang terburu-buru menghampirinya.

"Apa ada sesuatu yang kau butuhkan?" Tanya Chanyeol dengan wajah yang terlihat bodoh karena baru saja terbangun.

Suaranya yang berat dan sedikit serak, terkadang membuat Baekhyun bergairah.

"Tidak. Sepertinya efek biusnya baru saja hilang." Jawab Baekhyun. "Kau seharusnya tidak di sini. Aku sudah katakan padamu. Aku akan baik-baik saja."

Chanyeol meminum segelas air dan menegakkan tubuhnya. Tertidur dengan posisi duduk ternyata jauh lebih melelahkan.

"Aku tidak ingin citraku rusak karena membiarkan istriku menjalani operasi usus buntu sendirian dan jangan bilang kau akan meminta Changmin untuk menemanimu!"

.



.

Hari berganti hari, sampai pada di akhir pekan. Hampir seminggu Baekhyun menjalani pemulihan karena kondisi tubuhnya dan lemah. Serta Chanyeol yang semakin hari bertindak tidak wajar.

Ya, terasa sangat aneh ketika Chanyeol berubah menjadi sabar dan begitu perhatian pada Baekhyun. Hal itu malah membuat wanita itu waspada.

Berkas peceraian itu juga berujung tidak jelas dan Baekhyun lagi-lagi tidak berniat untuk menanyakannya. Ia masih penasaran dengan isi kepala Chanyeol saat ini.

Ketika mereka sarapan bersama dan duduk berhadapan di meja makan, Chanyeol terlihat tidak bersemangat. Sedari tadi ia mengunyah makanannya dengan sangat perlahan sembari melamun.

Ini pasti bukan karena masalah di kantor. Apa mungkin ada sesuatu yang terjadi selama ia menjalani masa pemulihan?

"Oh ya, aku sudah meminta Changmin untuk memindahkan barang-barangmu dari apartement kesini. Mulai sekarang dan seterusnya, kau harus tinggal disini." Kata Chanyeol. Ia meletakkan sendok dan garpunya, lalu menyesap perlahan kopi panasnya.

Stuck With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang