"Sangat tidak berguna! Bagaimana bisa kau tidak bisa mengalahkan dia, bahkan ketika itu hanya untuk sebuah lelang berlian ha?!" Nada itu mendominasi kediaman keluarga minor.
Theerapanyakul, nama itu tidak perlu diragukan lagi dalam dunia bisnis.
Orang-orang berkata jika bisnismu berhasil bekerja sama dengan keluarga Theerapanyakul, maka dipastikan bisnis mu tidak akan pernah mengalami kebangkrutan.
Tetapi hanya mayor lah yang diakui kekuatan nya, minor bagaikan bayangan dari keluarga utama tersebut.
"Vegas, dengar ini. Apapun yang terjadi kau harus mendapatkan proyek tambang emas itu, jika keluarga utama lagi yang mendapatkan nya, kau akan melihat sesuatu yang paling kau benci!" Pria itu akhirnya pergi setelah setidaknya puas telah kembali menekan batin putra sulungnya.
Vegas hanya menghela napas, terlalu lelah hanya untuk sekedar menertawakan diri sendiri.
Apapun yang dia lakukan tidak akan pernah dianggap oleh sang ayah, bahkan mungkin jika itu termasuk dia mati dalam sebuah baku tembak.
"Ayah memarahi Phi lagi?" Itu bukan pertanyaan tapi pernyataan, Vegas hanya mengelus kepala sang adik dan menampilkan sedikit senyum di bibirnya yang pucat.
"Seperti tidak pernah tau saja, dan bagaimana sekolah mu?" Macau memandang wajah kakaknya dengan sendu, dia tau kakaknya itu hanya kuat diluar, nyatanya dia pun butuh pertolongan.
"Phi, aku sudah bilang kan. Ayo pergi dari sini, dan hidup bahagia. Lepaskan semua tentang keluarga ini, kita bisa pergi ke Bibury, dimana Mom meninggalkan sebuah rumah yang nyaman di sana," ucap Macau, tetapi Vegas hanya tersenyum kecil menanggapi nya.
"Tidak semudah itu Macau, sudahlah lupakan semua. Istirahat saja, kau pasti lelah setelah kembali dari sekolah." Macau tidak bodoh, kakaknya lah yang lelah, tetapi dia masih saja menyuruh orang lain untuk beristirahat.
Macau mengangguk pada akhirnya, dan pergi dari sana.
Sesaat ia berbalik melihat punggung sang kakak yang sangat ia ketahui seberapa banyak dia memikul beban.🥀
Kinn Theerapanyakul, pemimpin keluarga mayor, seseorang yang selalu ingin Vegas saingi, tetapi selalu berakhir dengan dirinya yang tertinggal dibelakang.
Vegas memandang pria itu dengan tajam, jika saja tatapan bisa membunuh, Kinn dipastikan sudah menjadi mayat.
Tapi sayangnya itu tidak bisa.
"Matamu mungkin akan keluar jika memandang ku dengan begitu tajamnya." Suara itu pelan tetapi sangat mengintimidasi.
Vegas berjalan mendekati Kinn yang tengah membaca koran.
"Sepertinya hari ini akan turun hujan, bukan begitu?" Vegas tau itu sebuah hinaan akan dirinya, pasalnya dia tidak pernah datang ke kediaman keluarga mayor di pagi hari seperti ini.
Dia tidak akan datang, jika ini tidak begitu penting.
"Kau tidak melihat ramalan cuaca? Mereka selalu tau tentang cuaca di kota ini," balas Vegas, Kinn tertawa kecil, dia melipat koran nya dan memandang pemuda itu.
"Lupakan tentang cuaca, kenapa kau datang kemari?"
"Kenapa? Aku tidak boleh datang kemari?"
'yah, kau akan datang jika merencanakan sesuatu' Kinn ingin mengatakan itu, tapi tidak.
Dia tidak ingin terlalu to the poin saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortissimum✓
Fanfiction[KinnVegas Area!] .. .. Harusnya Kinn tidak melihat kerapuhan pada mata nya, tidak juga mendengar kelelahan pada setiap helaan napas yang dirinya hembuskan. Tidak melihat bagaimana bibir itu menampilkan senyum palsu. Dan harusnya Kinn tidak pernah m...