Three~

4.7K 487 14
                                    

"Setelah pertemuan ini, apa saja jadwal ku, Pete?" tanya Kinn, sembari membenarkan jam tangan nya.

"Ada pertemuan dengan kolega Italia, Tuan."

Kinn mengangguk, mereka bergegas menuju mobil yang sudah terparkir rapi di depan.

Tetapi seorang gadis telah berdiri disana dengan senyuman nya.

"Lyla, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Kinn.

"Aku ikut Phi," jawab nya.

"Ms. Lyla, meminta pada, Mr. Korn untuk ikut pertemuan anda hari ini bersama dengan Ms. Tara." Jelas Big, Kinn kembali memandang sang adik yang berdiri dengan kedua tangan terlipat, tidak lupa dengan senyum yang memperlihatkan lesung pipinya.

Kinn tidak mengatakan apapun lagi, dia membiarkan Lyla masuk lebih dulu sebelum dirinya, setelah itu mobil melaju dengan kecepatan normal.

🥀

Tankhun tengah menonton drama dengan perasaan yang tidak senang, berulang kali dia mengomentari hal yang sebenarnya tidak perlu di beri komentar.

Bagaimana dia tidak kesal, adik kesayangannya malah memilih untuk ikut dengan kakak kedua nya.
Sungguh, Tankhun khawatir kalo adiknya akan mengalami sesuatu yang buruk.

Arm dan Pol hanya bisa mengelus dada saja karena itu.

"Phi," Tankhun menoleh, melihat Kim yang berdiri dengan laptop nya di depan pintu.

"Ada apa?" Sahut nya dengan ketus.

"Aku ingin meminjam Arm sebentar, apa boleh?" balas nya, Tankhun mendelik tak suka, sedangkan Arm nampak gelagapan akan itu.

"Cepat kembalikan dia, awas saja kalo lebih dari 30 menit."

Arm berdiri setelah memberi isyarat pada Pol untuk mengawasi Tankhun lebih ketat lagi.

Dia mengikuti Kim dari belakang.

"Aku memiliki sesuatu yang harus di cek, tapi ada sesuatu yang salah di komputer ku, aku harap kau bisa menyelesaikan itu." ucap Kim, Arm yang mendengar dari belakang hanya mengangguk saja.

🥀

Lyla memandang Tara dengan teliti, tidak boleh ada yang dilewatkan sedikitpun.

Hal itu membuat Tara sedikit tidak nyaman.

"Lyla, itu tidak sopan," bisik Kinn, tetapi Lyla malah mengibaskan tangannya.

"Phi, apa kau suka kucing?" tanya Lyla, sedangkan Kinn hanya diam saja melihat tingkah adiknya itu.

Menyela juga percuma, Lyla tidak dibesarkan untuk mengalah, dia dibesarkan untuk selalu mendapatkan apa yang dia mau.

Sedangkan Tara hanya tertawa kecil mendengar itu.

"Yah, aku menyukai kucing, tapi tidak terlalu karena mereka sedikit ... Merepotkan," jawab nya, dan itu membuat Lyla menghembuskan napas berat, dan Kinn tau adiknya itu tidak puas dengan jawaban yang dia dapatkan.

"Oh ya Kinn, aku dengar kau menyukai olahraga tembak, itu benar?"

"Tidak juga, aku melakukan nya jika memiliki waktu luang saja."

Fortissimum✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang