Fifteen~

4.6K 435 13
                                    

"Ayah, aku akan pergi menggunakan motor bersama Phi Kim, ke sekolah, boleh?" ujar Lyla, di sela-sela sarapan pagi mereka.

Gadis itu sangat senang, karena suasana hangat yang biasa ia rasakan, kini telah kembali.

"Tidak Lyla! untuk apa ada mobil di rumah ini kalo tidak digunakan? Jangan pergi dengan motor, itu membahayakan," cetus Tankhun, melipat kedua tangannya dan menatap langsung ke arah Lyla.

"Ayah!" Gadis itu mulai merengek, menatap ayahnya dengan wajah yang memelas.

"Kim, kau akan membawa dengan perlahan kan?"

Kim mengangguk, dia ingin tertawa melihat raut Tankhun yang begitu menggelikan memandang wajah ayah mereka.

"Kalo begitu pergilah, lagi pula Pete, Arm, dan Pol akan menemani Kinn untuk urusan bisnis, dan ayah akan membawa Chan beserta Big untuk mengurus sesuatu." jelas ayah mereka, sembari meminum teh hijau nya.

Tankhun melihat Kinn, pria itu nampak serius dengan makanan nya.

"Masih ada Nom, kenapa ayah tidak paham itu?" keluh Tankhun akhirnya.

"Jadi kau ingin sendirian di rumah?"
Tankhun diam, kedua adiknya hanya terkikik kecil melihat tingkah kakak mereka.

Sedangkan Tankhun, dia pergi setelah membanting sendok nya.

"Biarkan saja, saat kau pulang dia akan menyambutmu dengan bahagia," ujar ayahnya pada Lyla.

.
.
.

Kawasaki H2 itu menembus jalanan kota Bangkok.

Lyla benar-benar menikmati perjalanan ke sekolah kali ini, karena sangat jarang dia dapat pergi menggunakan motor.

Entah karena larangan Tankhun, atau karena larangan keluarga nya yang lain.

Beruntung semua bodyguard tengah sibuk menemani kakak dan ayah nya, jadi Lyla dapat merasakan udara langsung dari alam, meski bercampur dengan asap kendaraan lain.

Tidak begitu lama hingga motor itu sampai di depan gerbang Boc high school, beberapa murid memperlambat langkah mereka karena penasaran akan sosok di balik helm tersebut.

Kim membuka helm nya, hampir membuat beberapa murid perempuan menjerit.

Dia membantu adiknya setelah itu, memperbaiki rambut Lyla yang sedikit berantakan.

"Phi, mereka melihatmu seolah kau adalah makanan lezat," cetus gadis itu, Kim hanya tertawa kecil, semakin membuat beberapa murid perempuan terpesona akan kharisma seorang Kimhan Theerapanyakul.

"Macau!" Gadis itu berteriak, Kim melihat kebelakang, sepupunya itu baru saja turun dari mobil.

Dia mendekat, memberi salam pada Kim.

"Kau tidak pergi dengan Phi Vegas?" tanya nya, Macau menggeleng.

"Phi ada urusan, jadi aku pergi dengan Phi Nam," jawab nya.

"Kalo begitu aku akan masuk bersama Macau, terima kasih sudah mengantar ku."

Mereka berjalan bersebelahan, Lyla terkadang akan tertawa dengan apa yang mereka bicarakan.

Kim hanya tersenyum melihat interaksi antara adik dan sepupu nya itu.

Kim pun segera pergi dari sana, menuju kelas musik nya.

🥀

Kinn ditemani Pete, Arm, dan Pol melakukan pertemuan di sebuah resort.

Pertemuan nya dengan kolega asal Luksemburg, negara paling kaya di dunia.

"Aku menyukai bagaimana kau mengatur segalanya, mungkin aku akan melakukan beberapa kontrak lagi dengan perusahaan mu," ujar Levin Millen, CEO perusahaan Mille's Corp's.

Fortissimum✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang