Eighteen~

5.5K 496 53
                                    

Vegas benar-benar tidak membiarkan siapapun tau, bahkan dia memaksa Rin untuk tidak mengatakan apapun pada keluarga mayor.

"Kau sudah membereskan barang-barang mu?" tanya Vegas yang tengah memasukan bajunya ke dalam koper.

Macau mengangguk, "Tapi kenapa seperti ini Phi? Kita seperti seorang buronan saja," ujar nya.

Vegas berbalik menghadap adiknya.

"Faktanya memang seperti itu, kesalahan ayah berarti kesalahan kita juga. Akan lebih kita pergi dan menghilang untuk selamanya, lagi pula semuanya sudah Phi urus."

Macau diam, dia senang akan memulai kehidupan baru di Bibury. sebuah desa kecil di Inggris yang menyimpan banyak kecantikan, tempat di mana ibu mereka lahir.

Terapi tidak seperti ini, dia tidak ingin pergi dengan cara seperti ini.

Tidak tanpa memberi tau siapapun.

"Aku meninggalkan sesuatu di kamarku," ucap nya, Vegas segera menyuruhnya untuk mengambil itu.

Macau pergi, tapi dia tidak benar-benar meninggalkan sesuatu.
Dia akan melakukan sesuatu.

🥀

Lyla baru saja mandi, saat melihat pesan di ponselnya.

Dia berlari masih dengan menggunakan bathrobe, menuruni tangga sembari memanggil nama Kinn.

"Dimana Phi Kinn?" tanya nya.

"Tuan Kinn sedang melakukan rapat di ruang tengah, dan Nona an–" Big tidak melanjutkan kata-katanya, karena Lyla lebih dulu pergi dari hadapan nya.

Dengan tidak anggun nya, gadis itu membuka pintu dengan paksa, membuat orang-orang yang berada di ruangan tersebut hampir terkena serangan jantung mendadak.

Mata Kinn melebar, melihat adiknya yang hanya menggunakan bathrobe di saat dia tau bahwa rumah ini dipenuhi oleh laki-laki.

"Lyla kau–"

"Hentikan Phi Vegas! Dia akan pergi ke Bibury," ucap nya dengan cepat.

"Vegas? Tapi dia–"

"Dia telah sadar, Macau mengirim pesan mereka akan pergi ke Bibury. Phi harus hentikan Mereka!" Tekan gadis itu.

Kinn segera pergi dari sana, setelah sebelumnya menyuruh Lyla untuk segera memakai pakaian nya.

.
.
.

Tadinya Kinn ingin menggunakan mobil, tapi melihat Kim yang baru saja tiba bersama Kawasaki nya.

Kinn memikirkan hal lain.

"Kim, bawa aku ke bandara," titah nya, dengan langsung naik ke atas motor tersebut.

"Kenapa? Biasanya Phi menggunakan mobil," cetus Kim.

"Bawa saja segera! Aku akan membelikan mu lebih banyak motor lagi,  jika kita tidak terlambat." Tegas Kinn, Kim yang mendengar itu langsung membawa motor nya dengan kecepatan penuh.

Pete segera membawa beberapa bodyguard untuk menyusul Kinn, atau jika sesuatu terjadi pada mereka, ada ada amukan besar di rumah ini.

🥀

"Kenapa tidak minta di antar saja tadi?" ucap Macau, saat melihat wajah kakaknya yang masih terlihat pucat, tapi dia memaksa untuk membawa mobil sendiri.

Fortissimum✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang