Rest To Heaven
Dia kembali ke sini, tempat terakhir bagi seseorang yang pernah menjadi pemilik tahta tertinggi hatinya.
Vegas tau itu, dia tau bagaimana Kinn mencintai Porsche. Tapi dia tidak sakit hati, baginya itu hal wajar jika seseorang belum bisa melupakan sosok yang begitu sangat berarti.
Vegas berdiri beberapa langkah dari Kinn yang tengah bersimpuh di pusaran makam Porsche.
Bukan tanpa alasan dia mengajak Kinn kemari, Vegas ingin Kinn jujur pada dirinya sendiri, apakah dia benar-benar bisa hidup bersama orang lain, atau tidak.
Meskipun faktanya dia sudah jatuh cinta kepada Kinn, tetap saja Vegas tidak ingin egois.
"Hei, aku datang lagi. Tapi tidak sendirian, kali ini bersama seseorang yang akan membuat rindu akan dirimu terbagi...."
Kinn mengelus nama Porsche di sana, masih ada kerinduan memang, tapi sosok yang berdiri tidak jauh dari nya kini, dapat membuat rindu itu berkurang.
Karena bagaimanapun hal itulah yang di minta Porsche, sebelum Tuhan memanggil nya.
"Saat kau meminta ku untuk menolong Vegas, aku tidak mengerti apa yang kau maksud. Menurut ku dia sosok yang kuat dan angkuh, tidak ada yang harus ku tolong, tapi ... Nyatanya kau benar, dia tidak sekuat itu, dia rapuh bagaikan dandelion."
Kinn menarik napas panjang, berusaha menghalau liquid bening yang akan turun.
"Dia membuat ku mulai merasakan sesuatu, yang dulu kurasakan saat bersamamu. Cinta datang selalu tanpa aba-aba, saat aku berusaha memenuhi keinginan terkahir mu, aku tidak bisa melupakan mu. Tapi saat aku tidak ingin memenuhi keinginan mu, dia datang dan mengubah segalanya. Aku sudah jatuh terlalu dalam padanya, Porsche."
Kinn berdiri, dia meminta Vegas untuk mendekat.
Membawa tangan Vegas kedalam genggaman nya.
"Porsche, tolong izinkan aku untuk bersamanya, mencintainya, menjaganya, dan hidup selamanya bersama dia. Karena kalo kau tidak mengizinkan nya, dia tidak akan menerima lamaran ku." Ujar Kinn, memandang Vegas dengan maniknya yang menampilkan rasa sayang yang amat besar.
Lalu angin mulai membawa sehelai daun, yang tumbuh dibelakang pusaran makam itu, jatuh diantara dua tangan yang saling menggenggam.
Vegas tersenyum kecil, sekilas dia melihat bayangan Porsche yang tersenyum padanya.
Kinn melihat itu, apakah Vegas mendapatkan petunjuk? Karena dia mengatakan akan ada petunjuk jika Porsche mengizinkan.
"Kau dapatkan petunjuk?" Tanya Kinn menggebu.
Vegas menggeleng, "Sepertinya Porsche tidak setuju, jadi aku tidak akan menerima lamaran mu," balas Vegas, membuat Kinn terbelalak.
Vegas ingin tertawa melihat itu, tapi berusaha ia tahan.
Lalu dia segera pergi dari sana, Kinn melihat makam Porsche sekali lagi, sebelum dia bergegas menyusul Vegas.
"Kau tidak bisa melakukan ini, Vegas. Bagaimana mungkin kau menolak ku, hanya karena tidak mendapat petunjuk kalo Porsche setuju? Dia mengatakan kalo aku harus menemukan seseorang, apa itu tidak cukup?"
Vegas berhenti berjalan, dia berbalik menghadap Kinn.
Lihatlah, bagaimana wajah memelas seorang Kinn, membuat Vegas tidak bisa menahan tawa gelinya lagi.
"Kau tertawa saat aku sakit hati di sini?"
Vegas menangkup kedua pipi Kinn, dia menatap nya dalam, membuat Kinn menyadari bahwa Vegas memiliki mata yang sangat indah, dan bibirnya yang ranum itu, benar-benar ingin dia rasakan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortissimum✓
Fanfiction[KinnVegas Area!] .. .. Harusnya Kinn tidak melihat kerapuhan pada mata nya, tidak juga mendengar kelelahan pada setiap helaan napas yang dirinya hembuskan. Tidak melihat bagaimana bibir itu menampilkan senyum palsu. Dan harusnya Kinn tidak pernah m...