Enjoy!
"Barang lo udah semua kan, Lun?" Tanya Ray sambil memasukan barang terakhir milik Kaluna ke dalam mobil.
Hari ini Kaluna pindah ke rumah Wira di antar oleh Ray, Yesa juga ikut membantu. Sebenarnya Kaluna sedikit degdegan, semoga semua nya lancar, pikirnya.
"Udah kok mas"
"Ya udah kalau gitu kita berangkat sekarang aja"
Kaluna dan Yesa mengangguk.
Di rumah, Ning dan Jeje sudah menunggu di teras, mereka tak sabar bertemu dengan 'ibun' baru mereka. Gianna menatap heran kedua keponakan nya, tumben sekali pagi buta begini dua kesayangan nya sudah bangun.
"Kalian ngapain disini pagi-pagi? Di luar dingin lho, masuk"
Kedua bocah itu menggeleng sambil menatap Gianna dengan polos. Gianna menghela nafas, lalu ikut bergabung dengan bocah-bocahnya.
"Sini peluk, tante mama kangen tau" Gianna merentangkan tangannya. Bukan nya memeluk, kedua bocah itu malah menutup kedua hidung nya.
"Nda mau ah, tante mama bau. Belum mandi" ini si bungsu yang berbicara.
"Enak aja, Tante mama udah mandi sebelum kalian bangun" Gianna melotot pura-pura marah, bukan nya takut kedua bocah ini malah semakin menjadi.
"Masa sih?"
"Tante mama marah nih, haaaaaa!"
"Jeje kabur!"
Ning berlari sambil menarik tangan Jeje untuk menghindari Gigi yang berlagak seperti monster.
"Kabur ada monster!" Teriak Jeje, pagi ini rumah menjadi riuh karena teriakan si sulung dan si bungsu. Sedangkan sang pelaku yang menjadi 'monster' hanya tertawa gemas.
"Serang monster nya, hiaaaaak!" Jeje dan Ning berlari ke arah Gianna sambil membawa pedang dan pistol mainan.
"Udah ah, tante mama capek. Sini peluk!"
Kedua bocah itu menjatuhkan mainannya dan berlari ke arah Gianna, setelah itu langsung berhambur memeluk Gigi dengan erat. Gianna tersenyum, tangan nya mengelus punggung Ning, ah ia pasti akan sangat merindukan kedua bocah nakalnya ini.
Kalian mau tau kenapa kemarin gigi di panggil ayah nya? Jawabannya adalah Gigi akan di pindah tugaskan ke Jepang, itu artinya ia harus menetap di Jepang. Ia sempat menolak karena tak bisa meninggalkan kedua keponakan nya ini. Tapi akhirnya ia menerima setelah Wira mengatakan ada pengasuh untuk Kiddos.
"Ada apa nih? Pagi-pagi udah pelukan aja" Wira menuruni tangga dengan pakaian santai nya.
"Baba kepo!" Ucap Ning, Gianna tertawa.
"Gak kerja?"
"Siangan lah berangkatnya, lelah kerja terus"
Ey tumben sekali wira berkata demikian, begitu isi pikiran Gigi.
"Kiddos ayo mandi, kalian kan mau sekolah" suruh Wira.
"Ayo mandi, sama tante mama."
"Yeay!" Dua bocah itu berlari ke kamar sambil berteriak girang karena Gigi akan memandikan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baba's Kiddos [End]
Algemene fictieTentang Baba Wira dan kedua anaknya. ©️ abyks_ 2022