SD 3

207 13 0
                                    

Natasha menatap gerbang di depannya yang telah tertutup, apakah ini karma untuknya mommy nya sudah membangunkannya agar tidak telat, tapi ia selalu berkata 'lima menit lagi mom' dan lihatlah sekarang ia benar-benar terlambat. Padahal ini adalah hari pertama mpls (masa pengenalan lingkungan sekolah).

"Aduh gimana nih." Gumam Natasha

"Yah tinggal tunggu hukuman." Natasha terkejut ia spontan menoleh ke arah orang yang berbicara itu.

"Hai." Sapa siswa itu.

Natasha masih berada dalam keterkejutannya. "H-hai"

"Lo telat juga?" Tanya siswa itu.

Natasha hanya diam tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan tersebut, ia sibuk mengintip di celah-celah gerbang.

Merasa di abaikan siswa itu juga ikut mengintip seperti yang Natasha.
"Lo lagi ngapain sih?" Tanya Natasha, ia sekarang sedang gelisah tapi orang ini sangat menggangu.

"Lagi ngintip." Jawab siswa itu dengan santai.

Natasha menatap malas siswa itu, kemudian ia memilih untuk mengabaikan nya.

"Oh iya, kenalin nama gue Arjuna." Arjuna mengulurkan tangannya kepada Natasha.

Natasha menatap tangan Arjuna, kemudian menerima uluran tangan itu. "Natasha."

Arjuna tak kunjung melepaskan tangan Natasha, ia masih setia menatap Natasha.
"Lepasin." Seakan tuli, Arjuna masih saja menatap Natasha tanpa berkedip.

"Hey kalian." Teriakan itu memecahkan keheningan, Arjuna dan Natasha refleks melepaskan tangan mereka.

"Kalian berdua, bukannya datang tepat waktu malah terlambat." Sepertinya orang yang meneriaki mereka adalah ketua OSIS, dilihat dari almamater yang ia gunakan.

Setelah membukakan gerbang, mereka masuk. Natasha dan Arjuna di bawa di aula, dimana seluruh siswa baru berkumpul.

"Wah siapa ini, padahal baru hari pertama masuk sekolah udah telat aja." Kata Risa, ia menjabat sebagai sekretaris OSIS.

"kira-kira kita kasih hukuman apa ya?" Risa seolah-olah sedang berfikir. Melihat itu, Natasha tiba-tiba gugup. Lain halnya dengan Natasha, Arjuna terlihat biasa saja.

"Gak usah nakutin anak orang." Kata Rafka memperingati.

"Risa cuma bercanda kali." Kata Reno, ia datang kemudian merangkul pundak Rafka, Reno menjabat sebagai wakil ketua OSIS.

"Kalau di lihat-lihat mereka kayaknya cocok deh, yang satu ganteng satunya lagi cantik." Reno memperhatikan Natasha dan Arjuna.

"Tapi lebih cocok sama gue, soalnya gak ada yang bisa bandingin ketampanan gue." Lanjut Reno dengan percaya diri.

Plak

"Sakit rafka, perawatan wajah gue itu mahal nanti Lo gak mampu bayarin." Ya orang yang menjitak kening Reno adalah Rafka. Rafka sama sekali tak mempedulikan Reno ia memilih membawa keduanya ke depan.

"Kejam banget, kok gue di tinggal." Reno menyusul mereka berempat.

Saat maju ke depan, mereka menjadi pusat perhatian. Terlebih lagi kedua orang yang di bawa ketua OSIS mereka memiliki visual yang mencolok.

"Karena kalian terlambat di hari pertama mpls kalian akan mendapatkan hukuman, yaitu menampilkan sebuah pertunjukan mau itu bernyanyi, puisi, menari, terserah kalian. Yang penting semua orang yang ada di sini terhibur " Setelah menjelaskan itu, Rafka meninggalkan mereka berdua di depan banyak siswa.

SATU DEKADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang