SD 23

114 7 0
                                    

🍀🍀🍀

"Kepada sang merah putih hormat grak!"

Suara lantang dari ketua osis SMA Star force terdengar nyaring, yang berdiri di tengah-tengah lapangan dan menjadi pemimpin upacara.

Ini adalah upacara terakhir yang di ikuti oleh kelas XII, di mana yang artinya pekan depan mereka sudah ujian akhir. Petugas upacara yang bertugas hari ini semuanya berasal dari kelas XII juga, dan sesi terakhir sebentar mereka akan melakukan beberapa pengambilan foto, dan video.

Karena hari ini mereka di berikan kebebasan beberapa jam sebelum masuk kelas, setelah upacara semua siswa akan di kumpulkan di aula untuk menonton video dokumenter yang di buat anggota OSIS khusus kelas XII yang sebentar lagi akan lulus.

Upacara berjalan dengan khidmat sampai selesai, sebelum bubar dari barisan mereka di arahkan untuk melakukan sesi salam-salaman pada semua guru. Terlihat beberapa siswa yang menangis terharu karena merasa sedih akan lulus, namun tak jarang juga yang tertawa bahagia dan malah bercanda.

'Lebay' kalau kata Ferdi.

Setelah itu foto-foto dan berkumpul di aula sekolah. Saat siswa kelas XII melakukan sesi foto, para siswa dari kelas XI dan X sudah lebih dulu ke aula untuk menyiapkan dan mensterilkan ruangan.

.

.

.

Di aula, setelah semua siswa sudah berkumpul terlihat ada juga beberapa guru yang ingin ikut menyaksikan video yang akan di putar.

"Cek cek, oke. Shaloom, salam sejahtera, dan selamat pagi semua."

Terlihat seorang siswa yang berperan sebagai MC telah mengambil alih acara, dan menyapa semua orang yang ada di sana.

"Pagi!"

"Wah semangat sekali, mungkin karena masih pagi ya. Jadi lagi semangat-semangatnya."

"Sebelumnya perkenalkan saya Andita Kamli yang berperan sebagai master of seremoni yang akan memandu jalannya acara kali ini, di bantu para anggota osis yang menyukseskan acara. Kami perwakilan dari OSIS SMA Star Force angkatan XXX mengucapkan selamat dan semangat untuk kakak kakak kelas yang akan menghadapi ujian akhir dan sudah mau lulus."

Acara ini di laksanakan dengan cepat dan tidak terlalu formal, jadi tak ada sambutan karena penghematan waktu. mengingat setelah ini mereka harus kembali belajar.

"Oke tanpa banyak basa-basi kita akan langsung menyaksikan video dokumenter yang di  persembahkan oleh OSIS, selamat menikmati."

Aula itu langsung berubah menjadi agak gelap, mengingat ruangan aula mereka itu indoor. Video mulai diputar, semua orang fokus pada layar tancap yang di pasang melalui proyektor. Itu.

Banyak reaksi yang di berikan para siswa saat menonton video berdurasi 15 menit itu, ada yang menangis, tertawa, dan biasa-biasa saja.

"Lu nangis?" Tanya Ferdi saat melihat air mata yang mengalir di pipi Ara.

Ara mengangguk kecil, ia berusaha mengelap air matanya yang terus mengalir.
"Pake ini." Natasha memberikan ia beberapa lembar tisu yang ia bawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SATU DEKADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang