SD 5

169 13 0
                                    

Bel pulang telah berbunyi, banyak siswa yang berbondong-bondong keluar dari kelas agar cepat pulang. Disisi lain Natasha masih membereskan peralatan belajarnya.

"Nat nanti siang ke mall yuk." Ajak Yuni, jika dulu pasti Natasha akan langsung menyetujui nya.

"Gak bisa, gue udah ada janji." Natasha tahu ada niat lain dari ajakan Yuni, dulu jika mereka pergi belanja bersama, pasti dia yang akan membayar semua belanjaan Yuni, karena setiap belanja Yuni selalu beralasan lupa membawa dompet dan akhirnya Natasha yang selalu membayar belanjaannya. Dan tentang alasan yang Natasha berikan, ia terpaksa harus berbohong.

"Sayang banget, padahal kak agung juga mau ikut." Natasha tahu itu pasti akal-akalan Yuni agar ia ikut, karena dulu ia sangat antusias jika mengenai Agung.

"Iya sayang banget padahal kita udah lama gak pergi belanja bersama, tapi kalian bisa pergi berdua kok." Kata Natasha, ia mengikuti alur permainan Yuni.

"Gue duluan ya." Natasha langsung meninggalkan Yuni yang masih diam itu.

'sial kok dia nolak.'

☘️☘️☘️

Natasha berdiri di dekat gerbang sekolah nya menunggu jemputan. Tadinya Natasha ingin pulang bersama Ferdi, tapi hari ini Ferdi pulang lambat karena harus latihan basket. Selain menjadi atlet lari di sekolahnya, Ferdi juga ikut ekskul basket saking cintanya dengan olahraga.

"Pak Slamet kok lama banget." Gumam Natasha, tidak biasanya supir pribadinya itu telat menjemputnya.

Tiba-tiba ada motor sport yang berhenti di depannya, ia menatap ke arah sang pengemudi ia tahu siapa pemilik motor itu, mungkin bukan cuma dia yang tahu melainkan seluruh siswa di sekolahnya pasti tahu.

"Naik." Perintah orang tersebut.

Natasha mengabaikan orang tersebut, seolah- olah tak ada orang di depannya.

Merasa di abaikan, pengendara motor itu mulai kesal." Natasha naik." Ulangnya

"Lo ngomong sama gue?" Tanya Natasha

"Bukan, gue ngomong sama pohon di belakang Lo."

"Oh gitu, ya udah lanjut aja ngobrolnya." Kata Natasha, ia ingin meninggalkan orang tersebut, tapi langsung di tahan.

"Lo ada masalah apa sih Arjuna." Kesal Natasha, ia juga heran kenapa Arjuna ada disini bukannya dia itu ketua ekskul basket harusnya sekarang ia latihan bukan mengganggu nya seperti sekarang.

Perkataan Natasha juga mengundang rasa penasaran bagi siswa yang masih berada di area sekolah.

"Gak ada, gue cuma mau nganterin Lo pulang." Kata Arjuna.

"JUNAAA."

"Tuh liat pawang lu udah datang, ajak dia aja." Kata Natasha.

"Juna pulang bareng yuk." Ajak Yuni, ia sekarang sudah berada di dekat motor Arjuna.

Natasha sadar mungkin kejadian ini akan menjadi gosip esok harinya. Ia bergegas pergi meninggalkan kedua orang tersebut, lagi pula pak Slamet sudah datang.

"Maaf ya non saya telat, tadi ban mobil ada yang bocor jadi saya bawa ke bengkel dulu." Kata pak Slamet ketika Natasha sudah berada di dalam mobil.

"Iya pak gak apa-apa kok." Kata Natasha ia memaklumi keadaan pak Slamet, itu juga bukan keinginannya. Yang penting sekarang ia terbebas dari dua manusia itu.

Sementara itu Arjuna masih menatap kepergian Natasha.

"Juna ayo." Kata Yuni yang sudah berada di atas motor Arjuna. Arjuna menghela nafas panjang, kapan Yuni naik ke motornya pikirnya.

SATU DEKADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang