SD 6

168 13 0
                                    


Natasha dan Ferdi sampai di kafe yang Ara maksud, mereka datang 30 menit lebih awal sebagai antisipasi agar tak telat. Mereka memilih meja paling pojok dekat jendela, lalu memesan minuman terlebih dahulu.

"Wah kafe nya rame banget." Natasha menatap pengunjung kafe yang memenuhi semua meja.

"Rame soalnya akhir-akhir ini lagi terkenal banget di kalangan anak muda." Kata Ferdi menimpali.

"Pantes aja Ara rekomendasiin tempat ini." Soalnya di antara mereka bertiga, Ara lah yang  paling update.

"Gue harus ngomong apa ya sama Ara." Gumam Natasha.

"Nggak usah banyak mikir, jujur aja. Itu yang paling penting." Saran Ferdi.

"Tapi kalau Ara banyak tanya gimana?" Tanya Natasha

"Ya jawab aja, apa susahnya sih. Jangan pesimis mulu deh, Yang ada Lo jadi takut." Kata Ferdi dengan santai.

"Seandainya gue bisa sesantai dan sepositif Lo." Gurau Natasha.

"Bisa kok, mau gue ajarin?" Tanya Ferdi.

"Boleh, tapi kalau masalah gue udah kelar." Jawab Natasha.

Tringg

Lonceng berbunyi, pertanda ada orang yang baru masuk. Natasha melihat Ara yang tengah celingak-celinguk mencarinya.

"Sini." Panggil Natasha sambil melambaikan tangannya.

Ara menghampiri mereka berdua, ia terlihat bingung karena Ferdi juga hadir.

"Duduk Ra." Kata Natasha saat melihat Ara yang hanya berdiri.

"Tadi gue sama Ferdi udah pesanin Lo minuman, tapi kalau Lo nggak suka bisa pesan yang baru kok" kata Natasha, ia tahu minuman kesukaannya Ara jus guava, kalau masih sama.

"Nggak usah, ini aja." Tolak Ara, lalu meminumnya.

"Oh iya Lo mau ngomong apa sama gue?" Tanya Ara.

"Iya gue mau ngomong soal, aduh gimana ya cara jelasinnya." Bingung Natasha. Ara juga ikut bingung melihat ekspresi Natasha.

"Ngomong-ngomong udah lama ya kita nggak ngumpul bertiga kayak gini." Kata Natasha, ia mencoba mencairkan suasana dan juga mencari bahan pembicaraan.

"Tepatnya udah setahun tiga bulan empat belas hari." Ralat Ara, Natasha langsung bungkam, iya terkejut karena Ara masih mengingat nya sampai sedetail itu.

"Ah iya."kata Natasha dengan canggung.

Ferdi yang tidak tahan dengan suasana canggung ini langsung angkat bicara.

"Canggung banget, santai aja kali." Kata Ferdi, Natasha dan Ara hanya diam.

"Lah kok pada diam?" Tanya Ferdi

"Apa susahnya sih tinggal bilang, Ara sebenarnya selama ini Lo salah paham. Udah itu Lo jelasin simpel kan." Kesal Ferdi.

"Salah paham tentang apa?" Tanya Ara, dalam hatinya, Natasha sangat berterima kasih kepada Ferdi yang telah membuka pembicaraan.

"Salah paham tentang gue." Jawab Natasha.

"Maksudnya?" Bingung Ara.

"Apa alasan Lo tiba-tiba jauhin gue?" Tanya Natasha balik.

"Karena Lo yang suruh." Jawab Ara.

"Kapan?" Tanya Natasha.

"Waktu kita udah janjian buat nonton bareng di bioskop, tapi Lo nggak datang dan malah Yuni yang datang. Parahnya dia bilang kalau lo nyuruh dia buat bilang sama gue supaya nggak temenan sama Lo lagi, karena Lo nggak nyaman temenan sama gue. Lo tahu nggak hari itu gue kecewa banget, kalau Lo emang nggak suka atau nggak nyaman temanan sama gue harusnya Lo bilang supaya gue tahu diri. Dan Lo nggak perlu nyuruh-nyuruh si Yuni buat bilang itu sama gue." Jelas Ara dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

SATU DEKADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang