SD 8

168 9 0
                                    


'Ctakk'

Natasha kembali sadar, saat ia membuka matanya, ia sudah berada di kelasnya.

"Di kelas?" Gumamnya, pupilnya langsung melebar.

"Gue balik ke tahun 2014." Girangnya tertahan, karena sekarang sedang proses pembelajaran.

🍀🍀🍀

Bel istirahat sudah berbunyi Natasha dan kedua temannya sedang berjalan menuju ke kantin, sepanjang perjalanan banyak siswa dan siswi yang menatap mereka. Pemandangan ini cukup familiar, dulu saat mereka masih kelas sepuluh juga seperti ini.

"Bentar pulang sekolah kalian jangan pulang dulu ya." Kata Ferdi.

"Loh kenapa?" Tanya Natasha.

"Lo nggak tahu, sebentar tim basket kita bakal main basket ngelawan SMA pelita jaya." Jawab Ara.

"Nggak tahu, gue juga nggak minat." Kata Natasha, menurutnya menonton basket itu hal yang membuang-buang waktu.

"Tega banget Lo ngomong di depan gue." Kata Ferdi dengan nada sedih.

"Tasha Lo lupa ya kalau Ferdi itu salah satu anggota ekskul basket?" Tanya Ara.

Mata Natasha langsung membulat, ia baru ingat. "Maaf fer, gue baru ingat. Nanti gue bakal dukung lo deh." Bujuk Natasha.

"Oke awas aja kalau lo ingkar."

"Iya gue bakal duduk di barisan paling depan." Kata Natasha.

"Iya fer, tenang aja nanti gue bakal duduk di barisan paling depan sama Tasha." Kata Ara.

🍀🍀🍀

Sepulang sekolah sesuai dengan janji Natasha, ia langsung menuju ke lapangan basket dengan Ara. Mereka juga membawa sebotol air minum untuk Ferdi, sebenarnya hanya Ara saja. Karena air minum yang di bawa Natasha sudah ia minum tadi, tak mungkin ia memberikan bekasnya kepada orang lain.

Saat mereka sampai di tribun, barisan pertama dan juga kedua sudah terisi dengan penonton  yang mayoritas siswi. Jangan ada beberapa siswa yang ikut menonton.

"Yah kita telat, padahal kita sudah janji sama Ferdi." Lirih Ara.

"Gak papa Ra, yang penting kita tetap nonton dan juga dukung Ferdi itu yang paling penting." Kata Natasha, mereka terpaksa duduk di barisan ketiga.

"Eh lihat deh si Yuni udah di depan aja." Ara menunjuk Yuni yang duduk di barisan paling depan.

"Wah tuh anak kayaknya pake sepatu super, cepat banget sampainya." Kata Natasha dengan sedikit takjub.

"Tasha gue punya ide." Ara tersenyum jahat.

"Apa?" Tanya Natasha, Ara mulai membisikkan sesuatu di telinga Natasha.

"Emang itu mempan buat dia?" Tanya Natasha, ia terlihat ragu.

"Gue jamin seratus persen mempan." Jawab Ara dengan yakin.

"Ya udah kita coba aja nanti." Kata Natasha.

Teriakan heboh dari penonton terdengar saat kedua tim memasuki lapangan.

"Kyaaaa mereka ganteng banget."

"Arjuna seribu persen tambah keren."

"Ferdi jangan sinis mulu, nanti aku meleyot."

"Fikri muka tengilnya ganteng banget."

"Fikri jangan senyum itu gak aman buat jantung aku."

"Adam fighting."

"Mama calon mantu mu ada didepan mata."

"Ferdi nyari siapa? Aku disini."

SATU DEKADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang