SD 11

118 7 0
                                    

Seorang gadis cantik terlihat tengah berlari dengan sebuket bunga di tangannya dan sebuah paper bag yang sepertinya berisi hadiah, ia tampak sangat bahagia. Bagaimana tidak, ini adalah hari di mana ia mendapat pernyataan cinta dari agung. Hari bersejarah untuknya, dua tahun hubungannya dengan sang kekasih.

Waktu anniversary yang pertama, ia mendapatkan hadiah dan juga kejutan dari Agung makanya sekarang ia berinisiatif untuk merayakannya.

Ia tersenyum manis saat sampai di tempat tujuannya, sebuah apartemen. Beberapa orang menyapanya saat melihat dirinya.

Dengan perasaan bahagia di campur deg degan, Natasha mulai memencet bel. Ia mencobanya sebanyak tiga kali, tapi tak ada jawaban.

"Mungkin  lagi di WC." Pikirnya. Natasha beralih mengetuk pintu, lagi-lagi tak mendapatkan jawaban.

Sebenarnya ia mengetahui password dari apartemen di depannya itu, tapi masih tahu sopan santun dan ia juga menghargai privasi kekasihnya, Agung.
Setelah berdebat dengan dirinya sendiri, ia memutuskan untuk masuk.

Ceklek

"Kak" panggil Natasha, ia mulai berjalan mencari Agung, tak lupa dengan bunga yang tetap ia pengan di sembunyikan di belakang punggungnya.

"Kak agung" panggilnya lagi, ia sudah mengelilingi apartemen kekasihnya itu. Tinggal satu ruangan yang tidak ia periksa, kamar.

"Kak aku masuk ya." Izinnya terlebih dahulu, ia melihat pintu yang tak tertutup rapat. Dengan penasaran ia mengintip di celah-celah pintu tersebut.

'Degg'

Natasha terdiam mematung, ia shock dengan apa yang ia lihat di depannya. Terlihat Agung dan juga Yuni yang melakukan hal yang tidak sepantasnya.

'Srekk'

Bunga yang ia pegang terjatuh di lantai, Natasha agak linglung. Sekarang ia harus berbuat apa?

Tak tahan melihat pemandangan di depannya, ia memilih keluar dan pergi dari apartemen itu. Sebelumnya ia tetap mengambil bunga yang ia bawa dan jiga paper bag nya.

Ia berlari dengan air mata yang mulai berjatuhan, kenapa nasibnya harus seperti ini. Ia pikir Agung dan Yuni benar-benar menyayangi dan mendukungnya selalu. Apalagi setelah kepergian kedua orang tuanya, hanya mereka berdua yang selalu datang dan seolah-olah memberinya kekuatan.

Ia tak tahu jika mereka berdua mengkhianatinya, padahal hari ini adalah hari bahagia untuknya tapi ia malah mendapat kenyataan yang sangat memukulnya.

Sekarang ia tak tahu harus kemana, ia terus berlari tanpa adanya tujuan.

Natasha terus berlari

Berlari

Berlari

Berlari

"Haaa." Natasha menghela nafas panjang, nafasnya memburu keringat dingin membasahi tubuhnya. Ia menatap ruangan tempat ia berada, masih sama leganya.

"Mimpi yang buruk." Gumam Natasha, itu bukanlah sekedar mimpi, melainkan kejadian yang menimpanya di masa lalu.

"Seharusnya gue gak lari." Sesal Natasha, jika ia kembali ke masa itu, mungkin ia akan masuk dan melabrak mereka.

Namun jika ia di pikirkan kembali kejadian itu, dimana dirinya di khianati oleh sahabat dan juga pacarnya. Dua orang yang paling ia percaya dan ia anggap penting saat itu, ia tak habis pikir betapa bodoh dirinya yang mudah percaya dan di bohongi. Padahal sebelum kejadian tersebut, Agung dan Yuni sering memperlihatkan kedekatan mereka, tapi ia tak menaruh sedikitpun curiga karena status mereka sebagai saudara.

SATU DEKADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang