Yola tengah sibuk di meja rias, bibir agak manyun dengan kedua tangan sibuk mempoles lehernya yang banyak jejak merah perbuatan Viran.
Yola melirik Viran yang menyimpan pesanannya, bubur kuah ayam sewir.
Yola membalikan tubuhnya sambil menatap dari atas hingga ke bawah kaki Viran. "Setelan apa ini? Lo ga kerja?" tanyanya.
Viran mengangguk sambil sibuk bermain ponsel, duduk di tepi ranjang Yola. "Ada balapan lusa, kita perlu rapat buat bahas hadiah sama tempat." jelasnya malas-malasan.
Yola memutar bola matanya jengah. "Lo udah ga cocok nongkrong-nongkrong, udah kerja juga! Bukannya mau ngundurin diri jadi ketua? Jiwa lo udah kayak bapak-bapak!" omelnya.
Viran mematikan ponselnya, beranjak mendekati Yola lalu berhenti tepat di depan wajahnya yang belum sepenuhnya di make up.
"Gue juga mikir gitu. Jadi, kapan izinin gue punya anak?"
Yola melotot, refleks menampar manja pipi Viran. "Kenapa minta anak ke gue! Gila lo! Sana-sana!" usirnya sambil mendorong bahu Viran hingga menjauh.
***
"Serius ga kerja? Gue bisa berduaan terus lho sama Gino." Yola memanas manasi, Virankan tidak suka soal kedekatannya dengan Gino.
"Terserah." Viran melepas sabuk pengaman Yola. "Lo turun." usirnya.
"Serius? Gue deket sama Gino lho.."
Viran menatap Yola malas. "Lo juga nanti rasain sendiri sakitnya jadi gue ga peduli. Sana keluar!" usirnya lagi.
"Emang kenapa sih? Gue sama Gino ga akan balikan kok."
Viran menghela nafas. "Lo deket sama Gino berarti lo mancing seseorang." jelasnya semakin malas, kini tatapannya memandang lurus ke depan.
"Ouh! Lo kepancing gitu? Cemburu, hm?"
Viran menghembuskan nafas kasar, malas untuk kembali menjelaskan karena jiwa Yola sedang tidak bisa di ajak serius.
"Turun kalau lo ga mau gue perkos—"
"Iya!"
***
"Ga tahu, balapan katanya." Yola mengangkat bahu acuh.
Dia tengah berjalan menuju kantin bersama Halisah. Gadis berhijab yang baik hati dan ramah.
"Ouh gitu, pantes ga liat berduaan. Mbanya mau balikan sama mas Gino, ya? Kok akur." kekehnya.
Yola menghembuskan nafas. "Kita cuma damai aja, bukan mau balikan. Diakan belok, gimana sih." kekehnya.
"Ah iya ya.. Saya lupa soal itu abis—"
"Mba Yol.."
Yola menoleh, Halisah pun sama.
"Ya?"
"Ini, ada pesan antar atas nama mba."
Yola meraih sekotak makanan mewah itu. "Oh makasih ya." balasnya.
"Sama-sama, mba."
Halisah mengintip makanan menggiurkan itu. "Aduh, mas Viran romantis sekali." serunya dengan perasaan meleleh.
Yola bersemu, menatap makanan itu. "Ini dari Viran? Masa sih, dia ga pernah seperhatian ini." balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genting (TAMAT)
RomanceYolanda berpacaran dengan Gino. Hingga waktu membawanya pada Fakta bahwa Gino yang tampan memiliki selingkuhan yang tampan. Desakan menikah semakin menjadi, bahkan Yolanda akan di jodohkan dengan Kamal. Si aneh yang sangat Yolanda tidak sukai. Tak...