22. Kehamilan

39K 2.4K 301
                                    

"Udah dua minggu, lo masih ga mau di periksa? Lo juga ga kasih tunjuk test pack." Viran mulai merasa curiga.

"Gue buang, bekas di celup pipis. Jorok."

Viran pun tidak lagi mendebat.

Yola asyik ndusel dengan sesekali membahas pernikahan. Viran yang merasa Yola agresif pun paham, mungkin bawaan bayi walau Yola sendiri merasa tidak agresif.

"Lo mancing." Viran menjitak kening Yola agak gemas plus kesal.

Yola menatap Viran cukup lama.

"Lo mau main?" tanya Yola pelan.

***

"Di dalem ajah.." Yola sudah tidak sanggup lagi saat Viran bergerak cepat, sepertinya akan segera sampai.

"Ga bisa."

"Di dalem aja." Yola melilitkan kedua kakinya sebagai upaya mengunci Viran.

Viran menghentikan gerakannya dengan nafas terengah. "Maksud lo apa?" tanyanya.

Yola mengatur nafas. "Maksudnya?" tanyanya balik sama terengah.

"Yunita kasih tahu sebelumnya, sperma ga baik buat pertumbuhan dia. Jelas gue harus di luar."

"Engga! Di dalem aja." paksa Yola.

Viran sontak hilang selera, dia menarik keluar miliknya dengan agak kecewa. "Lo mau anak kita keguguran?" todongnya.

Yola meringis dalam hati, ga ada anak di perutnya astaga!

"Ga lanjut?" Yola menutup tubuhnya dengan selimut.

Viran memunggungi Yola. "Gue tahu lo ga mau punya anak dari gue." balasnya mengambil topik lain.

"Ga gitu.." Yola mendekati Viran walau sepertinya Viran ogah saking marahnya.

"Lo ngajak ternyata ada niat lain!" Suaranya begitu dingin.

Niatnya justru ingin hamil! Yola ingin hamil anak Viran!

"Ayo, nanggung." Yola mengecup punggung Viran beberapa kali.

"Semau itu lo bunuh dia?" Viran menyorot Yola geram.

Yola jadinya tersulut. "Gue ga hamil! Gue justru mau hamil makanya ayo keluar di dalem!" keluar sudah uneg-unegnya.

Viran terdiam, masih menyorot kedua mata Yola tak terbaca.

Yola berdecak lalu menghela nafas lelah. "Gue bohong biar lo cepet pulang saat itu. Gue—" Yola tidak bisa melanjutkan kejujurannya.

Viran menggeleng tak percaya, dia sudah sangat-sangat senang dan apa katanya? Bohong? Viran tidak percaya.

"Kita ke Yunita, detik ini juga!"

Setelah di tempat Yunita, rahang Yola rasanya akan jatuh ke lantai saat Yunita mengucapkan selamat padanya karena saat ini tengah mengandung.

Apakah kali ini dia yang di bohongi? Apa ini balasan Viran? Tapi, di monitor itu jelas ada bulatan kecil. Katanya baru dua minggu.

Ucapan adalah do'a?

Genting (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang