23. Kehamilan Terungkap Dan Kejutan

39.6K 2.3K 67
                                    

"Lo gendutan."

Viran yang tengah memperhatikan layar yang menampilkan game pun menoleh.

"Liat lemak di perut bawah lo." Daesy dengan gemas menyapit perut Yola.

Yola melotot bahkan Viran melompat untuk menghentikan perbuatan Daesy. Menepis kuat lengannya hingga Daesy meringis. Viran terkesan memukul lawan.

"Lo apa-apaan?! Sakit!" teriak Daesy marah.

Yola mengusap perutnya, apa tidak akan apa-apa di perlakukan seperti tadi? Beruntungnya Yola tidak merasakan reaksi apapun selain kaget.

"Lo kenapa? Keterlaluan sama cewek." Jaenal jelas turun tangan, selalu paling cepat.

Raja hanya diam menatap, tidak berani mengungkap.

"U-udah, jangan berantem." Yola berusaha tenang, dia harus memutar otak. "dia kalah balap, sensitif. Lo sih nyubit perut, di kira lo lagi bully." lanjutnya asal.

Daesy tetap marah. "Berlebihan! Kalau iya ada bayi, itu cuma lemak!" semprotnya sambil menunjuk Viran emosi.

Viran yang kaget, cemas dan kesal jelas saja tersulut. "Ada bayi! Emang ada bayi!" geramnya.

Semua diam...

Yola menelan ludah tegang, dia gagal membuat Viran berhenti. Ternyata hari ini waktunya untuk para sahabat tahu.

"Zo, maksdunya apa?" Tion yang lebih dulu memecah keheningan.

"Yola hamil? Anak siapa? Gino?" Jaenal ikut membuka suara.

Atmosfir berubah tidak nyaman, Yola sangat gelisah untuk membuka faktanya. Yola belum siap-siap, terlalu mendadak.

"Lan, lo hamil?" Tamara mendekati Yola yang membisu.

Yola hanya bisa menundukan tatapannya, dia tidak bisa menjawab saking khawatir dengan reaksi setelahnya.

"Lo tahu dari mana Yola hamil? Lo jangan asal ucap dan jangan bercanda!" Tion kembali membuka suara.

Raja menghela nafas. "Lebih baik terbuka sekarang, udah saatnya kita semua tahu." sarannya pada Viran yang masih diam.

Viran mengangkat Yola agar berdiri dari duduknya. "Yola ga boleh tertekan." ujarnya.

"Lo bapaknya?" tebak Jaenal to the point saat merasa Viran mengalihkan topik.

Viran melepaskan rangkulannya pada Yola, dia pasti akan mendapatkan pukulan. Jangan sampai Yola terdorong atau bahkan terpukul.

"Ya, gue ayah bayi Yola."

Tion dan Jaenal sontak menyerang Viran saking kecewa, marah dan merasa di khianati. Bagaimana bisa mereka yang selalu bersama bisa terlibat hingga sejauh itu.

Yola hamil!

Sejak kapan mereka bersama? Kenapa tidak jujur? Itu yang membuat Tion, jaenal dan yang lain sampai marah.

***


"Eung.. Pelan." Yola terengah, desahnya tersendat-sendat.

Viran menjeda, mengusap peluh Yola lalu memanjakan lehernya dengan perlahan kembali bergerak.

Yola meremas punggung Viran, melebarkan gairahnya untuk di koyak hingga terbebas lepas.

Viran menyeka peluh yang menghiasi wajahnya lalu leher sekilas. Nafasnya terengah dengan Yola rebahan di atasnya, sama terengah.

Sebenarnya sudah dua hari Yola tidak keluar kamar, terus meratapi tingkahnya yang melukai para sahabat. Bahkan tidak sampai masuk kerja saking sedihnya dengan semua yang terjadi.

Genting (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang