Prolog

67 5 0
                                        

"Umur kamu sudah mau dua puluh lima, Ki. Masa nggak punya pacar, sih?"

Itu adalah kalimat andalan Mama yang selalu aku dengar beberapa hari ini. Mama tidak pernah bosan menanyakan hal yang bahkan aku sendiri bingung harus menjawab apa.

"Ya ampun, Ma. Memangnya wajib ya umur segini punya pacar?"

Benar, kan? Tidak ada kewajiban di umurku ini aku harus punya pendamping. Memangnya siapa aku? Mana bisa aku menentukan jalan hidupku sendiri. Ada kuasa di atas segala keinginanku.

"Ya, iya. Mama seumur kamu udah punya Mas kamu."

Lagi. Itu adalah kalimat andalan Mama untuk membungkam mulutku.

"Mungkin aku nggak seberuntung Mama."

Dan, kalimat itu membuat Mama menghentikan ceramah panjangnya tentang jodoh padaku.

Aku Kiraz, perempuan single yang masih ingin berproses menjadi lebih baik dari diriku yang dulu.

Pernikahan memang masuk dalam list hidupku, tapi bukan prioritas. Karena, aku tidak bisa menentukan sendiri kan kapan aku akan menikah?


See u next story.

She Was My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang