Part 9

6.5K 597 19
                                    

———BOSS SINTING———

Jafar selalu senang jika ada Karina disampingnya. yang jelas, Jafar ingin Karina menjadi miliknya, mewarnai hidupnya serta hidup damai seperti cinta kasih Adam dan Hawa.

Jafar berharap cintanya seperti kedua orang tuanya, karena mereka saling melengkapi disetiap kekurangan. Orang tua Jafar tidak pernah bertengkar, mereka selalu hidup dengan penuh kasih sayang. Jika ada masalah pun, mereka selalu menghadapinya secara bersama-sama karena tali pernikahan sudah terikat dan janji hidup sampai maut memisahkan.

Karina kedapatan menginapagi di rumah Jafar, bossnya lagi sakit gara-gara kemarin minum banyak alkohol, Hadeuh. Jafar Juga menjanjikan Karina membayar lebih jika Karina merawatnya hingga sembuh, Ya sudah rejeki jangan ditolak, mayan kan?

Sebelumnya Jafar selalu mengutarakan isi hatinya pada Karina namun sepertinya Karina belum siap menerima Jafar.

"Mom, lihatlah gadis yang Jafar tatap ini. Dia seperti Mommy. Kapan-kapan Jafar akan menemui Mommy dengan gadis pilihan Jafar ini" Ucap Jafar dengan pelan, kini Jafar berposisi tengkurap dan masih menatap serta bermain dengan surai Karina.

Hubungan yang masih tidak Jelas, mamun Jafar selalu menyentuh Karina setiap kepalang  afsu. Karina pun Juga terbiasa, Entahlah Karina merasa fine saja.

"Karina itu gadis yang sudah membuat Jafar jatuh cinta Mom" gumam Jafar, Dia jarang menelpon kedua orang tuanya karena Jafar gengsi setiap mereka bertanya kapan Jafar akan menikah? Ya jadinya Jafar males, hmmm dasar.

Jafar masih betah bermain dengan surai Karina, Karina itu gadis lucu dan imut seperti boneka. Sedangkan dirinya sendiri seperti mafia yang menginginkan gadis seperti Karina. Jafar tidak ada hentinya menatap Karina yang duduk sambil tertidur pulas hingga pada akhirnya Jafar beranjak dari tempat tidur lalu membopong tubuh Karina ke atas kasur miliknya. Gadis itu masih tertidur, dia tidak merasakan Jafar menggendongnya.

Jafar lalu menarik selimut ke atas tubuh Gadis itu. Sesekali Jafar mengecup dahi Karina lalu mengelusnya. "Snow White ku, tidurlah sampai ada pangeran yang membangunkanmu" gumam Jafar kemudian tertawa Pelan.

"Pangeranmu adalah aku. Tapi sayang, aku sedang tidak ingin menciummu" ucapnya kembali, lantas Jafar pergi ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Tak selang beberapa menit, Karina membuka kedua matanya lalu mengulet. Rada linglung sedikit dia, Eughh~

Karina tidak sadar kalau dia masih di rumah Jafar. Dia terlihat sangat nyaman di kasur Jafar, kasur mahal plus empuk. Siapapun pasti akan sama seperti Karina untuk berlama-lama Di sana.

"Mmm, Ningning. Udah beli sarapan belom??" Karina masih dibawah alam kesadarannya, saat melihat Sesuatu Karina langsung bangun. Jafar berdiri tepat di Wajahnya, disamping itu Jafar hanya memakai handuk saja, sontak membuat Karina berteriak.

Aaaaaaaaaaa Setannnnnnnn~

Sial,

Rupanya dia masih di rumah Jafar,

Pantas saja si Ningning tidak menyahut, biasanya juga adu mulut dulu sama Ningning.

Jafar dengan segera membungkam bibir Karina dengan telapak tangannya, "See, baru bangun tidur ya kamu?" Ucap Jafar lalu melepaskan tautan tangannya dari bibir Karina. Dia berjalan ke arah lemari untuk memilih pakaian. Karina jadi nggak enak sama Jafar, Bisa-bisanya dia baru bangun tidur sedangkan pemilik rumahnya sudah bersih dan wangi.

Boss Sinting.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang