Part 19+

10.6K 514 25
                                    

Enjoy Ya!


••••

Jafar dan Karina sudah kembali ke jakarta 2 hari yang lalu. Selama seminggu lebih, Ningning menjomblo dikosan. Karina sudah menikah, jadi dia tidak tinggal bersama Ningning lagi, kasian Ningning :)

Zidan juga sibuk ngurusin perusahaannya Jafar karena si Jafar tidak Kunjung masuk kerja. Astaga, Zidan jadi kewalahan!

Usut punya usut, Jafar masih betah tidak bekerja. Definisi punya duit triliunan di Bank, Jadi tidak perlu khawatir takut missqueen. Sungguh, Zidan pusing sama perusahaannya Jafar.

"Far.. udah ya? Uhm~" Semenjak tengah kalam tadi sampai waktu hampir subuh, Jafar dan Karina asyik bergelut. Bukan mereka sih, lebih tepatnya Jafar. Karina mau menolak tidak bisa, ujung-ujungnya juga dia di perkosa sama Jafar. Astaga, Padahal 4 hari yang lalu Karina habis dicoblos Jafar eh— sekarang dicoblos lagi. Nggak kebayang rasa nyerinya kayak apa. Tak hanya itu, tiap mau mandi, pasti Jafar minta mandi bareng dan disana Jafar selalu melancarkan aksi cabulnya pada sang Istri.

"Shh, Se-ben-tar ummh" Jafar sibuk menggenjot bagian tubuh bawahnya Karina sembari meremas melon kesukaannya.

"Akuh... uhh capek Jafar hh mmm"

"Akuh juga capek Karina ohhh~" Penuh sudah perut Karina saat Jafar terus menerus mengeluarkan cairannya ke dalam rahimnya.

"Ahh... kalauh capek... udahan ayo ihh!" Karina makin erat meremas sprai saat kimaksnya tercapai kembali. "Uhhh~"

Walau sudah berjam-jam bercinta, Jafar masih bisa merasakan bahwa juniornya masih terjepit dibawah sana. Rasa yang memabukkan, Jafar menyukainya.

"Making babynya masih kurang sayang" Jafar berulang kali menyeka keringat pada dahi Karina. Nasib punya suami nyebelin plus mesum yang tidak tertolong, Karina hanya berpasrah diri. Berharap dia bisa jalan nanti, penyatuan mereka sangat intens. Karina merasakan kesemutan pada kakinya karena menopang tubuh Jafar dalam waktu yang lama.

"Ahh... keram Far... uhh"

"Sedikit lagihhh... hmmm~" Karina menjerit. Jafar menyetubuhinya tanpa adanya jeda, sama seperti malper mereka.

"Jafarh~ ughh"

Cairan mereka sama-sama keluar, Jafar mengatur nafasnya begitu halnya dengan Karina. Wanita bermata kucing itu, hampir saja pingsan namun gagal karena Jafar membuat gerakkan lagi dibawah tetapi dalam tempo pelan. "Capek??" Tanya Jafar sembari mengecup dahi Karina.

"Nggak usah ditanya, hah" Jafar Jelas merasakan deru napas Karina di wajahnya. Sesekali Jafar mencium leher Karina disertai menghisapnya.

"Making baby, enak bukan??" Tanya Jafar kembali yang melayangkan tatapan menggoda ke Karina. Ya tuhan Karina bingung mau Bilang apa. Sebenarnya 'Enak' tetapi Jafar tidak pernah memberinya istirahat jadinya Karina malas bilang kata 'Enak' ke Jafar.

"Nggak"

"Mau ke ronde berikutnya??"

Plak! Karina memukul bahu Jafar, "Liren sek! Sampean gelem aku mati mas? (Istirahat dulu, kamu mau aku mati mas?)" Ucap Karina. Jafar tertawa, gara-gara nafsunya, Karina jadi tekanan batin.

Boss Sinting.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang