Part 21

5.7K 464 19
                                    

Enjoy ayang!

Beberapa tahun kemudian.

"JAFAR... TANGGUNG JAWAB! AKU HAMIL!"

Pagi-pagi dikeluarga Jafar, Karina terdengar teriak-teriak. Aduh, Jafar lagi dikamar mandi jadinya ia tidak mendengar Karina memanggilnya.

Karina emosi, lantas wanita itu menendang-nendang pintu kamar mandi hingga Jafar terkejut.

"Buka pintunya!" Desak Karina sembari meninggikan volume ucapannya.

"Saya lagi mandi, Karin. Kamu bisa ga jangan ngamuk-ngamuk? Ada masalah apa sih?"

"Buruan keluar!"

Hmmm, Jafar akhirnya memakai handuk lalu keluar kamar mandi.

Saat keluar Karina tiba-tiba menamparnya, ya tuhan ada apa ini?

Jafar memegang pipi kanannya lalu mengelusnya karena merasa sakit, "Kamu kenapa sih Rin? Masih ga percaya kalau saya menang lotre kemarin?"

"Bukan itu!" Karina memberikan sebuah benda kecil ke Jafar.

"Termometer? Kamu demam?" Jafar langsung mengecek dahi Karina, namun menghasilkan reaksi kesal dari Karina.

"Kamu itu lupa atau hilang ingatan Jafar?!" Karina lagi-lagi meninggikan volumenya, membuat putra mereka tidak nyaman.

"Mommy! Jangan berisik! David lagi belajar!" Ucap David Mahardika, anak pertama Jafar dan Karina. Dia berusia 15 tahun. David sangat tampan mewarisi ketampanannya Jafar.

"Iya maaf sayang, Mommy lagi kesal ke Daddy kamu"

David lantas menghampiri Karina. Biasanya kalau kedua orang tuanya lagi marah-marahan, David yang Jadi wasitnya. Mmm... benar-benar anak yang tidak ada bedanya dari kelakuan ibu dan ayahnya, sama-sama ucul pokoknya.

"Mommy kenapa kesal ke Daddy?" Tanya David kemudian Karina memberikan David sebuah benda yang dipegang Jafar tadi.

"Masa Daddy kamu bilang ini termometer, menurut kamu apa otak Daddy lagi di pinjam orang, Vid?" Tanya Karina lalu David menggelengkan kepalanya.

"Astaga Daddy..."

Jafar menatap bingung istri dan anaknya, "lah... kalau bukan termometer terus apa??" Tanya Jafar

"Ini namanya test pack Daddy! Daddy disekolahin grandma sama grandpa ngapain aja? Masa nggak tau ini?" Sabar banget David sama Daddynya, kebanyakkan ilmu pengetahuan atau kekurangan sih?

"Kamu udah punya buntut satu harusnya tau dong nama benda ini? Sekolah tinggi-tinggi tapi nob. Jabatan boss tapi goblok" ucap Karina, lalu Jafar mengusap dadanya.

"Jadi kamu hamil lagi Rin??" Tanya Jafar

"Iya"

"Jadi saya bakal nambah anak nih?"

"Iya Jafar..."

"Ya tuhan, rasanya pengen lompat dari atas gedung"

"Silakan Dad, David ikhlas"

"Anak sialan"

"Anak gue lo bilang sialan, Far??"

Boss Sinting.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang