Part 14

5.7K 606 19
                                    


Happy Reading !

———BOSS SINTING——–

"Kamu ingin menikahi Karina??" Tanya ibu Karina yaitu emak Airin.

Jafar mengangguk mantap, dia tengah suduk lesehan dengan Zidan dan kedua orang tua Karina.

"Apa anak saya sudah menerima lamaran kamu?" Tanya ayah Karina.

Jafar menyengir dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "he he belum pak. Saya sudah sering melamarnya, namun Karin bilang butuh waktu. Tapi saya benar-benar tidak bisa menunggu lama, Saya benar-benar mencintai anak bapak maka dari itu saya nekad menemui kalian tanpa sepengetahuannya Karina"

Bisa emak Airin rasakan bahwa Jafar benar-benar serius dengan anaknya– Karina. Akan tetapi Airin juga tidak bisa memaksa Karina untuk menikah. Semuanya tergantung Karina, kalau Karina bahagia dia juga ikut bahagia. Intinya semuanya terserah Karina, karena Karina lah yang akan menjalankannya nanti.

"Sepertinya kami harus berbicara dulu dengan Karina. Karena kami tidak bisa memutuskannya, Karina yang berhak memutuskannya" ucap ayah Karina.

Jafar terlihat berpikir. Bukan apa-apa, dia takut Kalau Karina langsung menolak lamarannya. Disatu sisi Zidan terlihat menyemangati Jafar, "Gue selalu doain lo kok Far. Pasti lo Bisa nikahin Karina" ucap Zidan lalu Jafar tersenyum.

"Makasih Zid, lo emang teman gue yang paling Baik" Zidan juga terlihat membalas senyumannya Jafar, "Namanya juga teman, harus saling ada disaat temannya sedang kesusahan"

"Iya lo bener"

"Nak Jafar?" Panggil emak Airin ke Jafar.

"Iya buk??" Jafar penasaran dengan apa yang akan ibu Karina bicarakan padanya.

"Bagaimana kalau suruh Karina pulang kampung dulu? Kita bicarakan semuanya bersama-sama" ucap ibu Karina.

"Boleh sih buk. Tapi di Jakarta, Karina saya suruh untuk menjaga kantor saya. Saya sudah bilang sebelumnya, tidak boleh pergi Jika tidak ada keperluan yang sangat genting. Jadi Karina tidak bisa pergi kalau tidak ada suatu masalah atau hal yang membuatnya merasa mendesak"

"Ohh... itu mah gampang. Saya akan pura-pura sakit, setelah itu Karina pasti akan pulang kampung. Bagaimana?" Tanya ibu Karina namun mendapatkan respon negatif dari suaminya.

"Sakit beneran baru tau rasa kamu, Buk" suami kurang ajar, terkesan mendoakan bukan sih? Kan cuma pura-pura bukan beneran, Astaga.

Plak!

Emak Irene menggeplak Paha Suaminya, bapak Suho. Jafar dan Zidan terkejut, Emak-Emak sukanya emang KDRT ya?

Menyakitkan,

Nggak kebayang kalau Karina beneran jadi istrinya dia, Jafar Pasti akan mendapatkan KDRT juga kalau berbuat aalah.

"Kamu mau beneran aku sakit mas?" ucap emak Airin, galak uy ternyata emaknya Karina. Pantas Karina juga mewarisi kegalakan emaknya disaat Jafar sedang mode nyebelin ke Karina.

"Aku nggak doain kamu sakit, tapi yang bener aja alasannya seperti itu"

"Udahlah, kamu jangan banyak bicara. Aku akan telepon Karina" emak Airin lantas menelpon Karina dan mereka semua disuruh diam oleh emak Airin.

Calling Karina📞

[Halo Mak]

"Halo Rin, kamu bisa pulang kampung nggak? Emak lagi sakit"

[Ya tuhan, sakit apa mak?]

"Tipes Rin, kamu pulang Ya? Emak mau ketemu Kamu"

[Iya mak, Karin mau Izin ke boss Karin dulu]

"Iya nak"

Tut-Tut. Segeralah Karina gantian menelpon Jafar sekarang. Jafar Jadi gugup namun semuanya menyuruh Jafar tenang dan jangan gugup.

"Halo?"

[Halo pak, saya izin pulang kampung. Ibu saya sedang sakit]

"Sakit apa??"

[Tipes pak, tolong izinin saya. Dua hari saja kok, habis itu saya balik lagi ke jakarta]

"Ya sudah, nanti saya suruh Zidan untuk pulang menggantikan kamu urus perusahaan"

[Terima kasih Ppk]

Panggilan di akhiri.

Bisa Jafar rasakan dia sedang keringat dingin sekarang. Rada tidak tega dia bohongin Karina, namun kalau tidak bertindak seperti itu Jafar tidak akan bisa memiliki Karina. Butuh waktu yang sangat lama untuk Karina menerima Jafar, walau status mereka itu seperti Friends With Benefit. Jafar juga tidak bisa menahan hyper sexnya, dia amat teramat ingin tubuhnya dan Karina bersatu. Terdengar sebagai penjahat kelamin, namun Jafar memang menginginkannya, hmmm... tentu dilandasi Ccnta ke Karina, tak asal main memuaskan hasratnya saja.

"Tapi nak Jafar. sebelum kamu menikahi Karina, saya punya ujian untuk Kamu" ucap ayah Karina, Suho.

"Ujian apa Pak??" Tanya Jafar.

"Bajak sawah saya terlebih dahulu, saya mau tau seberapa kuatnya otot lenganmu itu"

Suho melihat lengan Jafar Yyng besar dan kekar. Oke akan Jafar lakukan demi Karina.







To Be Continued...

Jangan Lupa Votementnya💙💙

Boss Sinting.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang