Boss Sinting.

Part 12

———BOSS SINTING———

Jafar dan Karina sampai di sebuah restoran mewah. Saat Karina ingin turun, Jafar lebih dulu menahannya.

"Mau kemana??" Tanya Jafar, tatapan yang terlihat Sendu.

"Keluar pak, ayo kita keluar. Kan sudah sampai"

"Sebentar"

Karina dibuat bingung dengan sikap Jafar. Terkadang Jafar itu seperti bayi yang menyusu kepada ibunya, terkadang seperti orang tua, terkadang seperti monster belum lagi perilaku menjengkelkannya. Hah, Karina pusing jika memikirkan itu.

Jafar dengan segera melepaskan sealbelt yang Karina pakai kemudian Jafar menarik lengan Karina dengan tiba-tiba. Tentu Karina terkejut, badannya bahkan sempoyongan dan kepalanya hampir terbentur jendolan lada persneling mobil Jafar. Tetapi sebelum itu, Jafar sudah menyelamatkan Karina dari benda itu.

Apa yang Jafar lakukan?

Jafar mempertemukan benda kenyal miliknya dengan benda kenyal seperti permen dan memiliki rasa manis punya Karina. Mmm~ Jafar merasakan lip balm yang selama ini dia sukai dari bibir Karina. Dari aroma khas lip balm itu ditambah lembutnya bibir Karina, membuat Jafar candu setiap mencium gadis itu.

Mmmphh ~

Setiap banyaknya lip Balm yang Karina oleskan di Bibirnya, membuat Jafar ingin selalu memakan bibir gadis itu. Dan ya— aromanya seperti buah strawberry segar yang baru dipetik dari kebun, Jafar jelas menyukainya. Apalagi jika ber-aromakan vanila, Jafar sudah pasti ingin terbang rasanya. Vanila adalah aroma favorite pertama yang ada di listnya, di susul oleh aroma coklat setelahnya.

Manis, itulah kata batin Jafar. Karina itu manis seperti gula, tentunya juga gadis itu memiliki banyak daya tarik.

Ummmhh~ Jafar ahhh-

Lembutnya lumatan dari Jafar membuat Karina tidak ingin sentuhan ini cepat berakhir. Selama ciuman, Jafar menaruh kedua tangan Karina di pundakkanya dan disana Karina meremas blazer berwarna hitam yang dipakai Jafar.

Ngghhhh shhh mmmphh

Jafar terus menghajar Karina dengan ciuman bertubi-tubi, ciuman itu berubah menjadi panas sekarang. Jafar melepas pangutan bibir mereka, terlihat benang saliva yang masih menghubungkan satu sama Lain. Setelah Itu Jafar menghujani ciuman di leher seputih salju itu. Jafar mendusel karena sedang mencari posisi yang nyaman.

Setelah merasa nyaman, Jafar mulai membuat tanda disana. Dia menghisap, menjilati dan membuat tanda di leher Karina dengan samar-samar. Tangan kanan yang tadinya menangkup wajah Karina, Kini sudah masuk ke dalam baju yang Karina pakai. Jafar menangkup buah dada Karina sebelah Kiri dan itu pas dengan tangannya, Entah sejak kapan tangan Jafar disana.

Uhh~ shhh Jafar- ahhh

Engghhh

Ini sangat gila, Mereka melakukan adegan panas di depan restoran dengan banyaknya pengunjung disana. Jafar terlihat sedang meremas buah dada Karina secara bergantian dengan posisi masih mencium leher Karina.

Karina merasa tidak nyaman dengan adegan yang dia lakukan dengan Jafar saat ini, mengingat bukan waktu yang tepat untuk menyumbangkan naluri. "Jafar, Kita lanjutkan nanti hum?? Shhh~ banyak orang disini" ucap Karina sambil menahan desahannya dengan mati-matian. Ya walaupun kaca mobil Jafar itu tidak bisa tembus pandang dari arah luar, tetapi untuk berjaga-jaga saja.