4° Di Rooftop

29 15 2
                                    

Juna sedang duduk istirahat di ruangan osis, dia terlihat sangat lelah setelah bertugas mengatur para peserta didik tadi. Namun kembali, Juna jadi teringat hasil kerajinan Hyuna yang bergambar Stranger kesukaannya, tanpa sadar Juna di buat terkekeh.

"Njun, bantu gue donk."

"Bantu apa?"

Galang memperlihatkan beberapa kardus yang menjadi gambar dari hasil peserta didik baru tadi buat di pasangin ke podium Aula.

"Pasangin ini ke podium, si Bara malahan lagi asyik gombalin anak-anak cewek njir."

Juna mendengus sambil berdiri, "Kebiasaan dia jadi buaya darat."

Galang ketawa dan membenarkan, temen mereka si Bara emang gitu orangnya gombalin cewek dan nge Ghostingin buat di jadiin hasil ke gabutan. Jadi gak ada yang bener-bener serius, selagi dia di cap sebagai Playboy juga.

Yena datang setelah di panggil oleh guru buat di suruh kasih tahu sama yang lainnya. Yena menghampiri Juna sambil tersenyum.

"Gue ikut donk, bantu kalian."

Juna langsung saja memberikan beberapa kardus gambaran ke Yena lalu pergi lebih dulu tanpa memperdulikan keduanya yang menatap dia. Galang hanya geleng-geleng kepala, sedangkan Yena sedikit merasa sedih di acuhkan Juna. Padahal, dari dulu Juna memang seperti itu kan?

"Gak usah di ambil hati, si Njun emang gitu orangnya."

Kapan sih, gue bisa lebih deket sama lu Juna? Bahkan orang yang deket sama lu aja ada passwordnya, Njun!- Yena.

Juna yang melewati taman sekolah tidak sengaja melihat Hyuna sedang memejamkan kedua mata tengah menikmati musik di playsit lagunya dalam handphone. Juna hanya meliriknya sekilas, dia tidak berniat untuk menghampiri atau sekedar menyapa gadis itu duluan.

Syukurlah, Hyuna gak berulah!

"Plasternya mana lagi?"

"Apaan jadi Plaster?"

"Eh itu, apa sih namanya?"

Galang menujukin benda yang di maksud, "Doubletip Umbara!"

"Bara gak pake um, ilalang!"

Juna menceletuk, "Kebanyakan ngerdusin cewek lu!"

Bara cengengesan, "Stok gue habis Jun. Mumpung lagi ada yang baru di sekolah, kapan lagi kan?"

"Wahai akang-akang, janganlah kau mendekati zina sesungguhnya itu adalah perbuatan maksiat yang berjerumus akan dosa!" seseorang dateng di tengah mereka yang membuat Bara menjadi dengus mendengarnya.

"Si penceramah dateng cuy!"

"Aku ini bukan sok benar hanya mengingatkan saja saudara-saudaraku," balasnya dengan senyuman.

Galang menaplokin jidat dia pake kardus, "Pasang nih, banyak kerjaan juga lu kemana daritadi?"

"Ngantuk saya teh, Pak. Bareng si Kai rebahan."

"Terus dia kemana?" tanya Juna dingin.

"Yah lagi ngumpulin para orientasi di lapangan sama yang lain, periksa mereka lagi dan memberi sedikit materi." ujarnya sambil masangin kardus gambar ke dinding podium, orangnya bernama Tama.

Juna menatap Yena tajam, "Selain ini, lu gak ada tugas yang lain?"

Yena menoleh dan mendapati tatapan Juna yang seperti itu padanya, Yena meneguk ludahnya kasar karena dia baru inget ada tugas dari guru buat kasih tahu ke Juna.

"Aish, Sorry gue baru inget! Lu dan gue di suruh membina lagi ke lapangan nanti." Yena menepuk jidatnya, sedangkan Juna sudah mendengus dan meletakan kardus kembali sebelum menatapnya sebentar bergambar Stranger itu.

Juna Dipanggil NjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang