18° Renungan

21 10 0
                                    

"Sebelum pulang, di suruh kumpul dulu ke Aula," Hyuna menatap temannya heran.

"Mau ngapain?" tanya Jinan udah males banget, rasanya pengen cepet-cepet pulang.

Ghina mengedikan kedua bahu, tanda ia juga tak tahu. Tapi tadi ada yang informasiin sebelum pulang kumpul dulu disana, padahalkan malesin banget, kasih tahu di grup kelas juga bisa aja kali.

Ketiganya memutuskan melangkah pergi menuju Aula meninggalkan kelas yang hanya berisikan anak-anak yang lagi piket lebih dulu. Dari arah berlawanan, ada Ando yang terlihat berlari ke arah Hyuna berada.

"Hyun, lo darimana aja? Gue nyariin dari tadi!" Ando dateng-dateng langsung berucap.

Hyuna mengernyitkan dahinya, "Kenapa kamu nyariin--"

"Kita di panggil ke Aula, gak ada waktu ayoo!" tanpa aba-aba tuh pemuda dengan cepat narik tangan Hyuna untuk berlari bersama menuju Aula meninggalkan Ghina dan Jinan yang terlihat heran dengan keduanya.

Di koridor sekolah aja Hyuna berusaha melepaskan genggaman Ando dari tangannya, gimana pun juga Hyuna gak suka di liatin sama orang-orang yang kini tengah memperhatikan keduanya.

"Ando, bisa pelan-pelan gak? Rusuh banget ih!"

"Kita di tungguin sama Miss Farah di aula, Hyun!"

Di sisi lain, Juna yang lagi bawain beberapa barang hadiah bersama Tama tak sengaja melihat adegan yang sangat persis ada di film prindapan. Dimana sepasang sejoli tengah berlari bersama sambil bergandengan tangan, bedanya tidak ada musik dari penyanyi asli.

Juna hanya menatapnya datar terkesan tidak minat untuk melihatnya juga, beda halnya sama Tama yang terlihat begitu kepo sampai menyenggol cowok itu.

"Tuh cewek yang waktu itu kan? Sama budak tengil? Mereka jadian?" celetuk Tama membuat Juna lebih memilih pergi tanpa mengajaknya bersama.

Kadang Tama heran, apa yang salah sama omongannya hingga pemuda itu terlihat begitu cuek.

Tapi memang pada awalnya si Juna begitu dingin jika pembahasannya tidak penting, kan?

Pintu Aula terbuka oleh Ando yang menerobosnya tidak kalem, bahkan deru nafas dia sama Hyuna begitu memilukan.

Suruh siapa pake lari mana cepet banget?!

"Gila ya kamu-- huh! Capek tau gak!" kesal Hyuna memukul pundaknya sedikit keras.

Bara yang lihatnya jadi kaget, "Etdah! Lagi di kejar sama anjing apa babi? Sampe ngos-ngos'an gitu!"

Liana yang berada di samping langsung memukul kepalanya cepat. "Kalo ngomong tuh yang bener!"

"Serius, kagak nyambung!" imbuh Chaerin gak habis pikir sama si Bara.

"Lebih tepatnya lagi lari marathon sih Bang!" balas Ando sambil menegakan tubuhnya.

Juna dan Tama datang sebelumnya melihat sekilas mereka berdua, kemudian meletakan barang bawaan ke bawah dekat para Osis. Miss Farah meminta semuanya untuk berkumpul karena akan memberi pengumuman serta pemberitahuan mengenai perlombaan minggu kemarin.

Untuk mata pengatahuan Kimia mendapati juara ketiga, sedangkan Olahraga Basket mereka unggul dan meraih juara lagi. Bahkan, Miss Farah tidak memberitahukan hal itu juga, ia sempat mendiskusikan dengan guru Seni terkait penampilan Drama Musikal waktu itu yang sangat memukau.

Ando dan Hyuna yang di panggil langsung berlari kecil menuju podium buat ambil hadiah mereka. Melewati teman-temannya Juna serta Yena yang berada di sisi podium Aula.

"Biasa aja kali, kaya yang mau nyebrang sampe di gandengan segala." tanpa sadar Yena berkata begitu ketika Hyuna melewati mereka dengan penuh semangat.

Juna Dipanggil NjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang