Rindou masuk melangkah menuju gerbang sekolah yang sangat bergengsi di Tokyo, dia berasal dari keluarga sederhana namun sangat harmonis, meskipun dia tidak mengenal sosok ayah tetap sosok ibu sudah cukup baginya.
Berbekal otak yang jenius Rindou masuk di sekolah ini tanpa mengeluarkan sepeser pun uang, kecuali transportasi.
Dengan tersenyum dia berharap bisa mengubah nasib keluarga terlebih Rindou tidak ingin melihat ibunya banting tulang demi dirinya terus.
Karena otaknya yang cerdas dia tidak perlu meminta tolong murid lain untuk menunjukkan dimana rumah kepala sekolah, kerena dia sudah tau semua susunan bangun disini, termasuk jalan tikus yang bisa digunakan siswa telat atupun bolos.
***
Bel masuk telah berbunyi semua murid masuk ke kelas masing-masing begitu pula dengan Rindou yang sedang menuju ke kelas bersama guru pendamping.
Sang guru berpesan agar dia masuk setelah guru memperkenalkan diri, dengan tersenyum lembut Rindou mengangguk tanda dia paham.
Mendapat balasan darinya sang guru melalui masuk kelas, dan sedikit basa basi guru itu mulai mempersilahkan Rindou masuk. Sejujurnya ada rasa takut dihati terlebih ini sekolah bergensi pasti banyak siswa maupun siswi yang berasal dari keluarga terpandang, apa mungkin dia yang termasuk kalangan menengah kebawah akan disambut dengan hangat, sambil tersenyum ramah pemuda bersurai dwiwarna seperti es krim paldepop itu masuk.
"Perkenalkan nama saya Haitani Rindou, kalian bisa panggil saya Rin." Menurut Rindou ini sudah cukup, lagipula apalagi yang perlu di perkenalkan.
Tapi diluar dari ekspresi dia, ternyata semua teman-teman kelasnya yang semula memasang wajah cuek kini menjadi antusias, tidak hanya itu sang guru pun sama tapi bedanya dia terlihat lebih shock.
"Ha Haitani."
"Serius dia Haitani."
"Gak mungkin Haitani hanya punya satu anak."
"Wow kalo dilihat dia lumayan juga."
"Wah perlu diselidiki."
"Berarti dia kaya dong."
"Gak dapat Ran berarti dia juga bisa."
"Aaa gebetan baru."
"Dia pokoknya miliki ku."
"Jangan mendekat dia suamiku."
"Jadi uke kelihatan cocok."
Kelas seketika menjadi ricuh dan heboh tetapi bagi Rindou, pemuda itu tampak bingung emang apa salahnya dengan nama marganya, bahkan dia bukan dari keluarga kerajaan, artis pun juga tidak.
"Maaf Bu boleh saya duduk." Tanya Rindou dengan sopan.
"Kau duduk dengan Sano Manjiro."
Terlihat seseorang bersurai pirang mengangkat tangan wajahnya seperti orang malas, mungkin ini kemalangan bagi Rindou, yang harus berteman dengan orang otak setengah.
"Mikey."
"Ha apa?"
"Panggil gua mikey."
"Baik Mikey."
***
Sepanjang pelajaran Mikey terus memandangi wajah Rindou, bahkan pemuda itu tidak berkedip sama sekali. Rindou yang terus di perhatikan menjadi salting sendiri di buatnya, sampai akhirnya jam istirahat berbunyi.
Karena statusnya sebagai murid baru, membuat banyak teman di kelas kepo terhadap dirinya.
"Serius kau bermarga Haitani." Ucap seseorang
KAMU SEDANG MEMBACA
Love hate relationship [ RanxRindou ] End
FanfictionKeputusan sekolah di sekolah elit adalah awal dari penderita tak berujung bagi seorang Haitani Rindou, terlebih dia menjadi bahan bully karena status perekonomian, akan tetapi pada suatu hari Rindou tidak sengaja mendengar kabar kelam hidupnya, yang...