tolong

380 32 6
                                    

Baru hidup satu bulan di kediaman Terano membuat fisik dan psikis Rindou hancur, setiap hari setiap saat dia harus di siksa.

Tidak ada kata pembelaan, apapun kata yang keluar dari mulut Rindou hanya omong kosong belaka, sampai membuat pemuda bersurai dwiwarna itu keterbelakangan mental.

Kondisinya mengawatirkan tubuhnya kurus kering, sudah banyak siksaan yang Rindou terima. Tapi tidak ada tanda Ran akan menolongnya, apa mungkin Rindou juga bukan titik terlemah bagi Ran? Atau ada sesuatu yang Ran tidak miliki untuk mendapatkan Rindou?

"Tuan Rin makan dulu ya."

"Ayolah tuan makan dulu nanti tuan sakit."

Menjadi pelayan pribadi Rindou membuat Tachibana Hinata iba, tubuh yang semula bersih kini kering seperti kekurangan gizi.

"Tuan ingin apa biar saya buatkan."

"A_ hiks... Hisk..."

Ya Rindou kini memiliki fobia bicara, setiap kali dia akan mengatakan apa maunya, setiap kali itu pula bayangkan penyiksaan yang Terano berikan terlihat jelas dimatanya.

Mau bagaimana pun satu bulan bukan waktu yang singkat bagi Rindou, dia mendapatkan siksaan mental dan fisik.

Rindou di perkosa, dipukul di bakar dan yang paling parah dia harus melihat beberapa pelayan mati gara-gara dia ingin kabur.

Semua kejadian itu membuat Rindou depresi berat.

"Tuan boleh menulisnya."

Stroberi

"Tuan mau saya bawakan jus dan kue stroberi."

Tak mendapat jawaban bukan berati Rindou menolak, Hinata merasa bahwa Rindou memiliki selera makan yang unik. Ini terbukti, apapun makanannya jika itu berkaitan dengan stoberi pasti Rindou habiskan?

***
Setelah kepergian pelayannya Rindou kembali ke sudut ruangan, dia terus bergumam ketakutan tak ada yang bisa dia percaya bahakan itu kepada dirinya sendiri.

Lemah dan menderita, sungguh takdir yang memilukan yang harus Rindou pikul sendirian.

Andai saja dia tidak bodoh mungkin sekarang dia sudah bersama ibunya, lebih baik hidup penuh kekurangan
dari pada hidup penuh penderitaan.

Tapi percuma sekarang dia sudah tidak bisa mengadu ataupun meminta tolong.

"Sayang makan dulu ya."

Sebuah tangan kekar memeluknya dari belakang, sih pelaku siapa lagi kalo bukan Terano.

"Makannya ini semua terbuat dari stoberi." Ucap lembut Terano tapi Rindou mengacaukan.

"Ayo aaaa." Lagi lagi Rindou terdiam.

Pyaar .....

"RINDOU....!!"

Melihat kue yang dibawa Terano jatuh membuat Rindou segera pergi kearah kue itu, pria bersurai dwiwarna itu makan dengan rakus seperti binatang dia makan tanpa menggunakan tangan.

"Sayang maafkan aku."

Ini tidak lebih dari perilaku Terano yang selalu menekan wajah Rindou di piring makan pemuda itu.

Terano tidak menyangka jika perbuatannya akan membuat Rindou bertidak seperti ini.

"Rindou." Ucap Terano lembut, tapi dia harus mendapat balasan tak terduga.

Rindou pergi ke sudut ruangan dengan tubuh mengecil dan ketakutan, Rindou trauma terlebih semua luka di tubuhnya belum sembuh bahakan tubuhnya bau karena sudah lama tidak mandi.

Love hate relationship [ RanxRindou ] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang