Aku dan rasa

344 29 7
                                    

Rindou membelalakkan matanya, terlihat sesekali dia mengedipkan kedua matanya tak percaya dengan harga makanan yang Ran beli.

"Serius kak Ran beli semua ini."

Bagaimana tidak shock, Ran telah menghabiskan hampir dua ratus juta hanya untuk sekali makan. Terlihat beberapa menu makan yang cukup asing bagi Rindou.

"Kenapa kau tidak suka?"

"Tidak kok, Rin suka."

Jauh dari lubuk hati Rindou terdalam dia bingung dengan menu makanan ini, caviar, apa ini? Terlihat aneh dah hmm semoga saja dia suka, foie gras, serius ini mahal padahal ini cuma hati angsa, Rindou menatap frustasi makanan itu.

Mungkin ini definisi makanan sedikit pasti nikmat.

Oyster ini apalagi Rindou tidak tau, sepertinya dia cukup makan kerang biasa. Belum lagi ada steak dan sushi, untuk sushi Rin sangat suka terlebih dia hanya akan makan sushi jika ada perayaan saja, seperti ulang tahun ataupun perayaan lainnya, ingat sushi itu mahal.

Itu belum lagi dengan minuman dan pencuci mulut, Rindou hanya tersenyum melihat kakaknya yang sangat mudah menghamburkan uang, sementara dia kesulitan mendapatkan uang.

Sungguh dua saudara beda nasib serta kasta.

"Kak Rin ingin stoberi."

"Serius kau ingin stoberi."

"Tapi yang warna putih."

"Ya nanti kita beli, sekalian beli buah dan beberapa makan untuk ibumu pasti dia bosen dengan makan rumah sakit."

Rin hanya mengangguk paham, setelah itu dia melanjutkan makan tak lupa sesekali dia terlihat membiasakan lidahnya dengan rasa dari makanan yang belum dia makan, tapi ternyata dia suka makan itu, enak itu yang terbersit didalam hati Rindou.

***

Seperti janji Ran barusan, pria berkepang itu mengajak Rindou pergi ke toko buah terdekat untuk membeli beberapa buah.

"Rin pilih apa yang kau inginkan."

Tak menjawab perkataan Ran, Rindou hanya melihat buah stroberi berwarna putih.

"Seperti kau hanya tertarik dengan buah stroberi saja."

Ran terkekeh melihat kelucuan Rindou, tak sadar di mencubit cubit pipi chubby Rindou.

"Kak Ran berhenti mencubit pipi Rin."

Entah mengapa tiba-tiba mood Rindou hancur, Karena kesal dia menjauh dari Ran tak lupa pipinya dikembungkan, Ran yang melibat Rindou ngambek bukanya minta maaf malah merasa gemas.

"Dasar kucing."

Entah apa yang ada di pikiran Rindou, pria bersurai dwiwarna itu membawa habis stoberi putih, sepertinya dia tidak tertarik dengan buah-buahan yang lainnya, tapi Ran tidak membiarkannya begitu saja.

Ran memasukan anggur, pisang, apel, ceri dan juga pir tidak lupa dia juga membeli susu, roti seta selai.

"Ayo kita berangkat bertemu ibumu."

Sepertinya hanya perasaan Ran saja atau apapun itu, namun entah mengapa Rindou terlihat kecapaian. Ini tidak terlihat seperti Rindou yang dia kenal, kuat dan keras kepala.

"Rin kau tidurlah."

"Baik kak."

Untung mobil Ran canggih jadi Rindou bisa tidur dengan nyenyak, Ran mengatur kursi yang Rindou gunakan untuk tidur, sehingga pemuda itu bisa tidur berbaring dari pada duduk.

"Tidurlah bidadari kecil ku." Ucap Ran sambil mencium sekilas bibir Rindou.

Walau Ran tidak ingin mengakui, tatapi dia tidak bisa memungkiri jika dia suka Rindou.

Love hate relationship [ RanxRindou ] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang