Lima hari telah berlalu kini kondisi Rindou mulai membaik, dia sudah sadar tapi ada yang salah dengan tubuhnya.
"Uh Ug."
Pergerakan kecil membangunkan pria di sampingnya, kepalanya berdenyut keras dia tidak bisa berfikir atau mengingat kejadian kemarin.
"Rin kau sudah sadar syukurlah."
Pandangan mata Rindou fokus ke selang berwarna merah.
"Sebentar aku panggil dokter."
"Sa Sanzu."
Mendengar namanya di panggil Sanzu mengucap syukur Rindou dengan lembut.
"Semua baik baik saja."
Perlu Rindou ketahui selama dia mengalami masa vegetatif, Sanzu sudah membunuh Terano dan juga tuan Haitani. Ingin sekali Sanzu membunuh Ran tapi kakaknya mencegah niatnya itu, sebagai gantinya Rindou di rawat di kediaman Akasi, tanpa persetujuan siapapun, termasuk Ran.
Egois.
Tapi sanzu masa bodoh, menginginkan nyawa Rindou hampir melayang gara-gara otak sempit Ran.
Sanzu bertekad dia yang akan menjaga Rindou, apapun itu? Tak terkecuali meskipun dia harus memisahkan Ran dan Rindou.
***
Menyadari ada yang berubah dengan tubuhnya, Rindou menatap ke arah dokter yang sedang mengecek kondisinya, meskipun agak ragu Rindou berusaha bertanya."Dok... Dimana anak Rin?"
Hening.
Suasana seketika menjadi hening, tak kala Rindou bertanya dengan nada yang mulai getir, tak ada jawab. Hanya saja Rindou bisa melihat dokter dan Sanzu sedang saling tatap menatap, seperti ada yang di sembunyikan.
"Rin tanya sekalian lagi dimana anak Rin?"
Cairan likuid bening mulai jatuh membasahi pipinya, isakan tangis terdengar di telinga Sanzu.
"Hay jawab hiks. Kenapa dia tidak salah hiks."
Awalnya Rindou membenci mahluk didalam tubuhnya, tetapi saat dia kehilangan ibunya. Rindou sudah tidak memiliki suapin lagi, kecuali bayi yang dia kandungan.
"Kanapa kalian jahat hiks harusnya Rin aja yang mati."
Sanzu mendekap erat tubuh Rindou, awalnya pria bersurai dwiwarna ungu hitam itu menolak. Tapi tenaganya kalah kuat dengan Sanzu, dengan pasrah Rindou berteriak keras di pelukan Sanzu.
"Rin kau harus ikhlas demi dia." Sanzu mengusap air Rindou, andai saja dulu dia tidak mendengarkan ucapan sesat kakaknya, untuk tidak ikut campur masalah Haitani. Mungkin hidup Rindou tidak akan seperti ini, tapi itu semua sudah terlambat yang bisa Sanzu lakukan hanya berandai-andai.
"Aku berjanji kau tidak akan kesepian selama kita bersama."
Menyembunyikan Rindou dengan status buronan, bukanlah hal mudah bagi Sanzu. Dia tidak hanya menghindar dari Ran melainkan polisi juga, tapi bukan berarti itu tidak mungkin untuk Sanzu.
Sebisa mungkin Sanzu menjauhkannya Rindou dari parasit dunia, terutama Ran.
Tak banyak membantu, dokter terpaksa memberi obat penenang untuk Rindou, yang membuat pemuda itu terlelap.
***
"SANZU AKU TAU KAU ADA DI SINI CEPAT KEMBALIKAN RINDOU KEPADAKU."
Salah langkah saja Sanzu bisa kehilangan Rindou, untung tepat Ran berteriak di depan rumahnya Rindou sudah tidur.
"Senju bawa Rindou ke kamarnya"
Dengan senyum psikopat Sanzu turun mendatangi Ran sambil membawa katana, sedangkan Senju membawa Rindou ke kamar, yang sudah di rancang kedap suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love hate relationship [ RanxRindou ] End
FanfictionKeputusan sekolah di sekolah elit adalah awal dari penderita tak berujung bagi seorang Haitani Rindou, terlebih dia menjadi bahan bully karena status perekonomian, akan tetapi pada suatu hari Rindou tidak sengaja mendengar kabar kelam hidupnya, yang...