“Nah, sekarang dia ada di mana, ya?”
[Name] mengapit dagu sambil berdeham singkat. Ia pun juga mengernyit, berpikir keras di mana kira-kira orang yang dia cari berada.
“Miguel bilang dia bekerja sebagai guru, 'kan? Tapi letak sekolahnya di mana ....” [Name] mengulum bibir. Lantas kembali menyeret koper dan menuruni tangga.
“YAHO! [NAME]-CHAN!”
“Hm?” [Name] menoleh ke kiri. Menemukan seorang pria berumur tiga puluhan mengenakan kimono tidak rapi sedang melambai riang.
“Oh! Hai, Paman!” sapa [Name] balik.
Pria itu adalah Haruto. Paman dari sang gadis.
“Aku sudah menunggumu dari tadi. Kamu mampir dulu ke rumahku, ya!” kata Haruto sambil mengembangkan senyum.
“Ah, oke. Aku juga punya sesuatu yang ingin kutanyakan padamu.”
꒰✐꒱
“Ini enak sekali!”
[Name] tersenyum sambil mengangkat panci berisi sup ayam. “Syukurlah kalau Paman suka.” Ia meletakkan benda itu di meja, lantas menarik kursi dan duduk di hadapan Haruto.
“Omong-omong, apa yang ingin kamu tanyakan padaku?” Haruto menyendok nasi. “Pasti soal 'dia', 'kan?”
“Tentu saja. Aku pulang ke sini hanya untuk menemuinya!” Mata maroon [Name] seketika berbinar, begitu pun dengan senyuman yang makin mengembang indah. “Aku benar-benar ingin melihatnya ....”
Haruto bungkam karena mengunyah. Melayangkan tatapan mengerti pada sang gadis.
“Apa [Name]-chan merindukan dia?” tanya Haruto.
Sang gadis mengatup bibir juga mengerjap. Tak lama kemudian mengalunkan sebuah kekehan.
“Aku tak bisa memastikan perasaan apa ini dan ... jika kau berpikir kayak begitu. Maka silakan.”
Karena selama ini, hal yang ia pikirkan hanya ingin melihat 'dia'. Bagaimana keadaannya? Perubahan yang dia alami selama tujuh belas tahun?
“Dia ada di SMK Jujutsu. Jaraknya tidak begitu jauh dari sini. Lokasinya akan Paman berikan setelah selesai makan.” Haruto menggigit paha ayam.
“Ah, um. Terima kasih.”
꒰✐꒱
“Kau orang yang Okkotsu katakan, ya?”
[Name] mengerjap. Menatap pria berkulit hitam yang tengah menjahit boneka aneh. Dia mengenakan kacamata hitam, bertubuh kekar, juga berewok.
“Iya.” [Name] mengangguk sambil menyungging senyum.
“Namaku Masamichi Yaga, Kepala Sekolah di SMK Jujutsu. Aku tak bisa menerima sembarang orang untuk dijadikan guru. Karena kau harus mengajar, menjaga, dan memastikan anak-anak muridmu aman ... juga ... siap kehilangan!”
Lampu ruangan tiba-tiba mati. Hingga [Name] menaikkan kewaspadaan. Ia menoleh ke kanan kala indra miliknya menangkap sesuatu akan datang dari sebelah sana dalam waktu lima detik.
Tepat setelah hitungan itu, [Name] spontan mundur. Menangkap sesuatu itu menggunakan tangan kanan lalu membantingnya ke bawah tanpa melepas cengkeraman. Menekan benda yang terasa empuk di atas lantai hingga tak bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Him Love Me
Fanfic"Aku menyukaimu. Saat kau mengingatku, apakah kau mau menerima pernyataanku?" Gadis itu adalah kenalan dari Sang Terkuat. Namun, setelah tujuh belas tahun berpisah. Ingatan akan diri sang gadis sudah terkubur jauh, tenggelam di tempat paling gelap d...