[Name] mulai mengajar. Tepat pada sore hari. Ia bertemu anak perempuan yang menarik pakai kacamata, pria pendek lucu mengenakan baju dengan kerah tinggi menutupi mulut, juga seekor panda yang empuk saat dipeluk.
Anak kelas dua.
“Sial!”
“Menang~!” [Name] mengangkat kedua tangan. Tersenyum lebar juga keringatan sehabis membanting Maki. “Tubuhmu kuat banget, ya. Aku jadi kesusahan!”
Maki mendecih, lalu bangkit berdiri. “Kau kuat juga, ya.”
[Name] terkekeh. “Aku kesusahan saat menyerangmu, lho~ aku memang kurang di pertarungan fisik.”
“Kau sudah cukup bagus.”
[Name] menangkup pipi kanan. “Rasanya Maki yang jadi guru, deh.”
“HA?!”
“Mereka cepat akrab, ya.” Panda menyentuh moncong menggunakan satu jari. Menyaksikan interaksi [Name] dan Maki dari pinggir lapangan. “Dan Maki babak belur.”
“Shake.”
“Sama kayak keadaan kita, sih.”
Panda dan Toge pun sudah dihabisi saat latihan pertarungan fisik. [Name] sudah menghajar mereka pada awal-awal latihan.
“Kita harus ke Shoko-san kalau kayak begini, sih,” ucap Panda.
“Shakeee.”
“Wah, kalian sudah kena pukul, ya?”
Kedua anak itu menoleh. Menemukan Gojo berjalan santai dengan tangan dalam saku, juga menyungging senyum menyebalkan.
“Satoru? Kau ada urusan apa sampai datang ke sini?” tanya Panda.
“Hee. Jadi aku nggak boleh ke sini gitu?” Gojo cemberut juga mengernyit. Lalu menoleh ke lapangan. Mendapati [Name] dan Maki sedang mengobrol.
“Oh? Dia dapat kelas dua, ya? Pengganti?”
“Masamichi bilang kayak gitu, sih,” sahut Panda. “Lagian kami juga nggak bisa selalu latihan sendiri dan di saat bersamaan juga kadang melatih kelas satu karena dirimu.”
“Kau tahu aku itu sibuk, bukan, Panda?”
“Ha'iii, ayo kita pergi sekarang!” Panda berdiri, diikuti Toge. “Maki! Ayo pergi ke ruangan Shoko-san buat diobati!”
“Oke!” teriak Maki agar Panda dapat dengar.
[Name] berpaling ke pinggir lapangan. Mata maroon itu pun spontan berbinar kala menemukan Gojo berdiri di sana.
“GOJOO~” Ia melambai sambil tersenyum lebar.
Sementara Gojo hanya diam mengamati, tak lama mengukir wajah dongkol. “Ih.”
“Satoru, kau dekat dengannya?” tanya Panda.
“Tidak. Dia yang sering mengikutiku.” Gojo berbalik, segera beranjak dari pinggir lapangan.
[Name] melihat Maki. “Kamu ke Shoko-san secepatnya, ya! Aku mau pergi dulu. Bye-bye!” Ia berlari menghampiri Gojo yang sudah agak jauh.
“Ada apa dengan mereka berdua?” tanya Maki sambil mendekati Panda dan Toge.
Panda mengangkat bahu. “Entahlah, tapi Satoru keliatan cukup terganggu.”
“Gojo mau ke mana?”
[Name] berhenti jalan di samping pria itu. Ia mendongak agar dapat menatap wajah tampannya. Meskipun sebagian muka Gojo ditutup kain hitam, [Name]—selama ini—sadar jika si surai putih begitu rupawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Him Love Me
Fiksi Penggemar"Aku menyukaimu. Saat kau mengingatku, apakah kau mau menerima pernyataanku?" Gadis itu adalah kenalan dari Sang Terkuat. Namun, setelah tujuh belas tahun berpisah. Ingatan akan diri sang gadis sudah terkubur jauh, tenggelam di tempat paling gelap d...