"ya tudah teletai"
Tangan kecil mattea menutup buku gambarnya,ia mematikan lampu belajarnya,
30 menit yang lalu saat ia memutuskan masuk kekamar daripada melihat perdebatan serta ke romantisan kedua orang tuanya itu,tea memilih menyelesaikan mainan mewarnai-nya.
Yang sengaja di belikan oleh mommy agar Mattea tidak kesepian saat kedua kakaknya sedang asik melakukan pekerjaan - pekerjaan mereka sendiri.Ia tidak tahu apakah mommy dan Daddy nya sudah tidur atau belum,mungkin sudah tidur karna tak ada lagi suara telivisi yang ia tonton tadi.
Ia menatap sekeliling kamar penginapannya yang nampak gelap.
lalu berjalan turun menuju ke Marcia dan mazein yang sedang serius menonton film tentang hewan buas.."Tata Tama Abang ladi onton apa ??"
"Sini tea!!
Kakak lagi nonton film buaya,
seru sekali!!"
Antusias MarciaMattea yang mendapatkan itu pun hanya tersenyum lalu berjalan menuju kasur besar yang ia tiduri bersama kedua kakaknya
Ia mengambil posisi di tengah tengah mazein dan Marcia,Marcia memeluk sang adik yang ikut menatap laptop yang berada di atas perut abangnya
"Abang idak udian ladi ??"
Sesekali mattea membuka suara agar tak sepi sekali.
Namun yang ia tahu Abang nya ini pun sosok yang cuek,sedikit sulit untuk ia berbicara di saat saat mazein serius seperti ini."Tidak"
Jawabnya singkatTangan Marcia terulur menyentuh anak rambut sang adik,ia tahu mattea tidak terlalu suka kesepian.
Bahkan mattea pernah tidak tertidur semalaman karna Marcia sudah terlebih dahulu tidur,dan ia tak bisa menyalakan televisi yang berada di kamar Mension nya.Memang Marcia dan Mattea tidur sekamar namun berbeda kasur.
Sedangkan kamar mazein kini dialihkan kelantai paling atas Mension sang Daddy karna permintaan mazein sendiri yang tidak terlalu suka keramaian.Berbeda dengan Mattea yang tidak bisa tidur karna tidak ada yang berbicara, telinganya harus mendengar seseorang berbicara sekalipun itu tv.
Ia harus tahu bahwa ia tak sendirian.Dan Marcia yang selalu membantu kedua saudaranya,ia selalu menempatkan dirinya sesuai situasi.
Ia tahu mazein tidak suka keramaian maka dari itu saat ia di beri pilihan oleh kedua orang tuanya,di beri pilihan soal lebih memilih tidur di sebelah kamar mazein yang sudah dipindah dilantai 4 atau lebih memilih tidur sekamar dengan mattea yang saat itu berumur 3 tahun dan ia 5 tahun.
Dengan ketulusan hatinya ia memilih menemani sang adik yang sangat terbilang masih balita untuk tidur sendiri.Bukan Marcel dan magnolia yang menyuruh mattea tidur sendiri,ia meusulkan itu sendiri.
Memohon dan memelas dengan suara cadelnya kepada sang mommy yang sangat sangat fosesif kepada ketiga anaknya,berbeda dengan sang Daddy yang lebih memilih memandirikan anaknya namun menjaga dari jauh.Back to topik
"Tata Ndak nantuk"
Tanya nya pada Marcia yang sedang memeluknya erat"Sedikit saja"
Jawab nya lalu terkekeh"Tea saja yang tidur lebih dulu.
Kaka akan menunggu""Tapi tea elum nantuk"
"Tidak apa apa tetap Kaka temani"
Ucapnya lalu tersenyum hangat kepada sang adik"Apatah ammy dan addy tudah tidul ??"
Tanya nya kepada sang kakak"Tidak tahu...
Maybe sudah"5 menit berlalu dengan tenang tak ada lagi suara bawel mattea,ia terlihat mengamati film yang masih tersisa 30 menit.
![](https://img.wattpad.com/cover/286097033-288-k384450.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear cruel mafia
General FictionSiksaan demi siksaan ia lewati dengan sabar dan hati yang lapang,matanya yang sendu selalu mengeluarkan air mata setiap detik, Namun mulutnya yang indah tetap selalu tersenyum manis. Ia AQUENNA PRISCILLA MAGNOLIA. seorang wanita yang belum pernah me...