Dear cruel mafia

jahat.

Langit seolah ikut menangis malam ini
Langit yang tanpa bintang.

Gelapnya Malam terlihat sungguh kelam.

Desir angin malam ini sangat kuat,dibawah langit hitam dan sunyi.

mawar merah menghiasi tumpukan tanah lembab yang baru saja tersiram air.

Titik demi titik air mata turun membasahi batu nisan yang baru saja tertajak.

Tangan kekar seorang lelaki mengelus tanah dengan lembut,meraupnya dengan kasar....

"Mamy..."

Lirih seorang anak laki laki yang tengah memeluk erat tanah di depannya

Ia terisak-isak menahan tangis.

"Daddy ayo bangun kan mamy lagi,Kasian mamy tertimbun tanah sial ini!!"

Lelaki itu hanya tersenyum sembari menangis kuat, rambutnya berantakan,baju putihnya lusuh tak teratur.

Ia kembali menatap batu nisan yang memiliki arti kuat bagi hidupnya.

Lelaki itu seakan ingin membunuh takdir.
Ia ingin menghamburkan semua yang ada di alam lain.

Kenapa harus istrinya ???

"Mamy ayolahh bangun!!
Marcia terus saja menangis."

"Hiks..
Kenapa kau jahat sekali padaku Magnolia.."

Ya.
Batu nisan bertuliskan nama seorang wanita yang memiliki tahta menjadi istri seorang mafia sekaligus panglima di Asia and kota ini.

Aqquena Priscilla magnolia.

Meninggalnya seorang istri dari Marcel sudah tersebar luas,
Berita kelam itu sudah sampai di telinga sang anak.

pendarahaan saat melakukan operasi membuat ia tak bisa lebih lama tinggal menemani 2 buah hatinya,dan suaminya.

Kebahagiaan berjalan dengan pelan sehingga menghanyutkan dan membutakan Marcel dari takdir yang sudah tuhan tetapkan

Marcel melupakan kata bahwa semua orang akan kehilangan hidupnya,melupakan kata bahwa orang yang ia cintai pun bisa hilang kapan saja.

Umur tidak ada yang tahu.
umur tidak ada baunya.
Kematian berada di sekitar kita.
Kematian adalah suatu kenyataan.

Marcel pikir semesta akan mengetuk perlahan kelopak matanya lalu menyandarkan ia dari mimpi buruk ini.

Nyatanya ini sebuah kenyataan.

"Bantu aku kembali ke kehidupan yang sempurna sayang.."
Lirih Marcel tertunduk

"Bantu aku menemukan suara indah mu lagi"

"Bantu aku menyelesaikan rinduku Padamu."

"Tolong raih aku menuju langit,aku tak punya kehidupan lagi setelah ini sayang...."

Sungguh saat ini Marcel terasa sangat kacau,ia tak menemukan cahaya lagi setelah kepergian pujaan hatinya.

"Hiks kau jahat sekali Magnolia"

Marcel menyatukan keningnya dengan batu nisan Magnolia.

Pelan ia bersuara

"Apa kau tau bagaimana rasanya patah ?
Apakah kau tau bagaimana rasanya kehilangan arah,sayang ??
Jika kau tau,katakan pada suami mu ini bagaiman caranya untuk pulih!
Katakan pada ku sayang,
bagaimana cara mu hidup dengan hati yang penuh darah"

Bugh
Bugh

Marcel menangis histeris,ia memukul mukul kepalanya sendiri.

Mazein yang melihat sang Daddy seperti itu hanya bisa menangis,sungguh ia juga hancur.