hanya Tuhan yang tahu.

1.5K 77 17
                                    

Malam ini berbeda dari malam sebelumnya,
terasa sangat menyeramkan bagi 2 orang perempuan yang sedang terlentang di atas kasur kayu tak beralas,dengan tangan dan kaki yang terikat

Bau tak enak selalu menusuk Indra penciuman nya..

Lampu kuning remang remang membuat ruangan yang hanya dari kayu ini semakin menyeramkan.

Bunyi jangkrik dan gonggongan anjing dimana mana.

"Mertua ku tersayang.."
Lirih Marcel yang sedang duduk tak jauh dari tempat terbaring nya,tina dan Mala.

Bibirnya tersenyum miring kala melihat tubuh Tina bergetar hebat

"APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU ??!
PRIA GILA!!!"
Teriak Tina

"kita hanya melaksanakan permainan saja nyonya..."
Marcel berbicara sangat lembut, namun..

"Maafkan aku tuan.
Aku hanya mengikuti apa yang nyonya Tina suruh"

SRET!

Bodyguard Marcel yang memiliki rambut gondrong itu menggores pelan pipi mala.
Mala menangis, padahal dengan menangis semakin membuat lukanya perih

"Hiks..
Maafkan aku tuan."

"DIAM!"

Marcel berteriak dengan sangat kencang,sampai terdengar berdengung di tengah hutan ini

"Kau mau apa nyonya Tina ??
Ingin yang panjang atau yang berbunyi ??
Hm ??"

Tina dan mala menggeleng

Marcel maju 5 langkah kedepan menuju Tina dan mala

Ia melipat tangannya didada

"Kenapa tidak menjawab ??
Bisu ??
Sayang sekali..
Tapi tak apa,aku akan membuat mu berbicara kembali,
Bahkan merintih"

Marcel mengambil sebuah kater kecil berwarna merah.
Bukan warnanya yang merah, mungkin merah karna darah seseorang

Tina melolot takut.
Ia sangat takut pada benda tajam berbentuk pisau,namun ia tak sadar bahwa mulutnya pun bisa lebih tajam dari sebuah kater ini.

"JANGAN MENDEKAT!"

"aku tidak mendengar apa yang kau bilang"
Marcel seolah tuli saat ini,ia terus berjalan menuju Mala dan tina

Tek!

Marcel menekan seklar lampu yang berada disudut ruangan ini.
Disana terdapat jasad,delima.

Jasad delima yang sudah tidak terbentuk,belatung berada di mana mana
Darah sudah mengering di sekujur tubuhnya, mungkin siapa saja yang melihatnya akan muntah tak kuat melihat isi perutnya yang habis keluar atau karna bau amis yang membuat perut terasa mual

BRAK!

Dengan kuat Marcel menendang kasur itu sampai patah.
Ia tersenyum kemenangan kala melihat punggung Tina tertusuk paku besar,yang membuat darah keluar banyak

"Ashhh"
Ringis tina,air matanya berderai dimana mana

"KENAPA KAU TEGA SEKALI PADAKU!!"

Hap!

Dengan cepat marcel berdiri di depan Tina dan mencengkram dagu Tina kuat,
Mata Marcel memerah,emosinya sangat membara saat ini.

Terlihat Tina sangat meringis,giginya berbunyi karna di tekan dalam oleh marcel,bahkan mungkin giginya ada yang patah.

"KAU YANG MEMBUAT MASALAH INI ADA JALANG!"

"KAU BERTERIAK TERIAK DIDEPAN WAJAH CANTIK WANITAKU SEPERTI INI!!"

Dear cruel mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang