9. MENJALANKAN HUKUMAN

139 70 257
                                    

Kamis, 30 Juni 2023

                     Happy Reading!
             Sebelum keasikan baca,
   JANGAN LUPA DI FOLLOW DULU
             AKUN WATTPAD AKU.
   VOTE DAN KOMENTAR DI SETIAP
  PARAGRAF NYA JUGA GAK BOLEH
                          LUPAAA!!!

               GRATIS GAK BAYAR!

               GRATIS GAK BAYAR!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAGIAN 9 :MENJALANKAN HUKUMAN

“CIL! ACIL!”

“BERISIK! SUARA LO JELEK, KAYAK TIKUS KEJEPIT!”

“LO JUGA BERISIK BOCIL!”

“UDAH BERAPA KALI GUE BILANG SAMA LO. GUE BUKAN BOCIL! GUE UDAH GEDE!”

Axel menatap Marsya remeh, apa dirinya tidak salah dengar dengan pengucapan gadis di depannya ini? “Gede apanya? Kayak Marsha and the bear gitu. Bagi gue, lo itu tetep bocil. Bocil nya Axel.”

“LO BENER BENER MINTA GUE---”

BRAK!

Axel dan Marsya terlonjak kaget, saat seseorang dari dalam kelas Marsya, XII IPA 1 menggebrak meja kelas dengan kencangnya. Bahkan, beberapa alat tulis yang berada di mejanya pun sampai terlihat bergetar seperti terkena gempa.

Semua orang yang berada di dalam kelas pun, sampai di buat terkejut oleh tindakan Leon barusan. Fokus belajar mereka jadi terganggu, tetapi mereka semua hanya diam. Karena takut dengan raut wajahnya Leon yang sedang menahan emosi, sekaligus takut kalau di hukum dengan ketua kelas atau ketua OSIS nya itu. Untung saja, sedang tidak ada guru. Jadi, Leon tidak perlu merasa tak enak pada guru yang mengajarnya. Sebenarnya Leon sengaja melakukan itu semua karena ia sangat kesal dan terganggu waktu belajarnya karena kegaduhan di luar kelasnya.

Leon melanjutkan langkahnya menuju pintu kelas, ingin memarahi dan menghukum orang yang sudah menganggu ketenangannya, dirinya sudah sangat tahu dan hafal betul dua suara siapa itu.

Di bukanya pintu kelas dengan kuat. Ternyata memang benar dua suara siapa itu. Siapa lagi kalau bukan ketua Sortulv dan adik sepupunya?

Sedangkan Axel dan Marsya terdiam menatap Leon. Sedikit takut kalau Leon mengamuk. Tetapi tidak dengan Axel, ketakutan itu hanya berasal dari Marsya saja sebenarnya.

“L-Leon,” gumam Marsya pelan. Sedangkan Axel dengan santainya malah memasukan kedua tangannya kedalam saku celana abu-abunya sambil bersiul pelan. Dan memalingkan wajah ke arah lain, seolah tidak tahu apa-apa.

AXELIO REGANTARA (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang