#SORTULVSERIES 1
Axel dan Marsya yang selalu adu mulut jika bertemu. Bukan tanpa sebab, awalnya mereka adalah dua remaja berbeda gender yang menjalin hubungan persahabatannya dari sejak kecil. Namun karena satu kejadian, Marsya menganggap bahwa Axel...
Happy Reading! Sebelum keasikan baca, JANGAN LUPA DI FOLLOW DULU AKUN WATTPAD AKU. VOTE DAN KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF NYA JUGA GAK BOLEH LUPAAA!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAGIAN 20: ALINAAURELLIE
“Assalamu'alaikum, penghuni rumah!”
Marsya yang sedang sibuk sarapan di ruang makan, menoleh sekilas ke arah Axel yang berjalan ke arahnya. Lalu, ia langsung memutuskan pandangan dan kembali lagi melanjutkan sarapan paginya.
Lagipula, dirinya sudah sangat terbiasa dengan tingkah laku Axel yang suka seenaknya main keluar masuk rumahnya seperti rumah sendiri.
“Kok, salam gue gak di jawab?” tanya Axel setelah mendaratkan bokongnya pada kursi kosong di depan Marsya, hanya terhalang meja makan saja.
Marsya diam. Masih sibuk mengunyah makanannya dengan nikmat dan khusyu. Setelah sudah tertelan, ia baru membalas sapaan salam dari Axel. “Waalaikumsalam,”
“Tumben, makan sendiri?”
Marsya mengernyitkan keningnya. “Bukannya, gue emang selalu sendiri?” Marsya justru malah balik bertanya kepada Axel yang tergelak.
Axel berdecak, bukan ini jawaban yang ia inginkan. “Bukan gitu maksud gue,”
Marsya menaikkan sebelah alisnya. “Terus?”
“Biasanya sama Bi, Lena?”
“Oh. Mimi lagi di dapur.” Axel menganggukan kepala mengerti.
“Cil---”
“Loh, Nak Axel? Sejak kapan disini?” tanya Lena yang tiba-tiba saja datang dari arah dapur. Sangat panjang umur sekali padahal tadi baru saja di bicarakan.
“Baru aja dateng Bi,” jawab Axel jujur.
Lena ber-oh ria. “Nak Axel, gak mau ikut sarapan?” tanya Lena lagi. Axel menggeleng pelan. Ia sudah sarapan sebelum datang untuk menghampiri Marsya.
“Lain kali aja, Bi. Tadi, Axel sebelum kesini udah sarapan,” jawabnya. Lena menganggukan kepalanya mengerti mendengar jawaban Axel.
Tatapan Lena beralih kepada Marsya juga Axel. “Oh, ya ampun! Bibi lupa, kalian belum mau berangkat? Udah jam segini lho,” ujarnya memberi tahu.
“Aca inget kok, Mi. Ini udah mau berangkat,”
“Yaudah, kalian hati-hati ya. Bibi selalu percayakan kamu sama Nak, Axel.” mendengar itu Axel tersenyum bangga. Bukan. Lebih tepatnya tersenyum mengejek ke arah Marsya yang sedang menatapnya jengah.