#SORTULVSERIES 1
Axel dan Marsya yang selalu adu mulut jika bertemu. Bukan tanpa sebab, awalnya mereka adalah dua remaja berbeda gender yang menjalin hubungan persahabatannya dari sejak kecil. Namun karena satu kejadian, Marsya menganggap bahwa Axel...
Happy Reading! Sebelum keasikan baca, JANGAN LUPA DI FOLLOW DULU AKUN WATTPAD AKU. VOTE DAN KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF NYA JUGA GAK BOLEH LUPAAA!
GRATIS GAK BAYAR!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAGIAN 12: HAMPIR DICULIK
“Kalo udah gini, jadinya siapa yang mau di salahin?”
“Ya lo lah!” jawab Marsya.
“
Enak aja lo salahin gue.” Axel tak terima disalahkan.
“Lo lupa, kalo lo yang minta lewat sini?” tanya Axel ketus. Cowok itu sambil mendorong motornya, karena ban belakangnya bocor akibat tertancap paku.
Marsya tidak menjawab. Ia juga kesal dan menyesal karena tadi sudah meminta Axel untuk pulang melewati jalan pintas saja. Entah apa alasan Marsya yang tidak Axel ketahui, karena tiba-tiba saja Marsya ingin pulang lewat jalan yang jarang di lewati itu.
“Ck! Yaudah lah, udah terlanjur juga. jadi sekarang gimana?” tanya Marsya.
“Gimana apanya?” tanya Axel tak mengerti.
Marsya yang sudah kepalang kesal menatap Axel sinis. “Motor lo, gimana?”
“Ya dibawa, dorong.” Axel saat ini juga tengah mendorong motornya itu.
“Hah?!”
“Hah hoh hah hoh, dorong Cil. bantuin,” pinta Axel.
Marsya mengerjapkan matanya dua kali membuat Axel gemas sekaligus greget. ”Gue, dorong motornya?” Marsya menunjuk dirinya sendiri kesal.
“Iya. Mau siapa lagi emangnya? Kalo gue doang, bisa lama sampe nya.” padahal niat Axel hanya ingin mengerjai Marsya saja, agar Marsya terus mengoceh.
Karena Marsya merasa tak enak, akhirnya Marsya menyetujui untuk membantu Axel mendorong motor kebanggaannya itu. “Huh! Gue juga deh yang ikutan dorong, lagian emang gak ada bengkel gitu, di sekitaran sini?!”
Pertanyaan Marsya barusan membuat Axel geleng-geleng kepala mendengarnya. “Lo pikir aja Cil, mana ada bengkel di tempat sepi gini? Kalo malem, udah ketemu setan yang ada,” katanya tak habis pikir pada gadis di belakangnya ini.
“Iya! Lo sendiri yang jadi setannya!” timpal Marsya sebal.
“Asal lo seneng, gue rela Cil, di sama-sama sama setan.” Axel mendelik. Bisa-bisanya wajah tampannya ini di bilang mirip setan, yang ada setannya kesemsem padanya. Memang hanya Marsya lah yang berani meroasting Axel secara terang-terangan.
